Selasa, 10 Januari 2012

Ibadah dan Perayaan Natal Anak-anak Jemaat


Disebuah Negeri Cinta tumbuh dan hiduplah berbagai jenis bunga, binatang, dan buah. Ada bunga Anggrek, Melati, Mawar, Seruni, Aster. Ada binatang Gajah, Beruang, Lebah, Belalang, Kupu-kupu, Burung, Domba, Kambing, Kucing, Katak. Dan ada buah buahan seperti Straubery, Kiwi, Jeruk dan masih banyak lagi.



Seluruh penghuni hutan sangat bersukacita dan mereka ingin bersama-sama merayakan Natal. Negeri ini begitu berwarna dan subur dengan segala perbedaan yang ada. Namun karena perbedaan yang dimiliki inilah membuat negeri cinta ini menjadi sombong. Mereka saling membanggakan kelebihannya masing-masing. Bunga Mawar menyombongkan kecatikan kelopaknya, kupu kupu sombong karena keindahan sayapnya, katak sombong karena kemerduan suaranya ketika ia menyanyi. Hal ini membuat negeri cinta yang awalnya penuh damai dan sukacita menjadi suram, tidak ada keceriaan tampak di negeri cinta. Yang tampak adalah permusuhan dan perselisihan.
 Keadaan ini membuat bunga-bunga layu, tidak segar lagi, burung-burung tak berkicau kembali. 









Tetapi keadaan itu berlangsung tidak begitu lama, karena muncullah sang sumber terang yaitu Matahari yang memberikan nasehat kepada semua penghuni negeri cinta tentang kesalahan mereka, lambat laun kelebihan tidak boleh diagung-agungkan, lambat laun kekurangan yang lain tidak menjadi bahan tertawaan. Kelebihan harus bisa digunakan untuk membantu sesama, terlebih lebih harus dipergunakan untuk kemuliaan Tuhan.



Akhirnya negeri cinta menjadi negeri yang penuh dengan keceriaan dan semua penghunipun saling membantu antara yang satu dengan yang lain.



Pengisi Acara dan Anak-anak yang hadir dalam Ibadah dan Perayaan Natal Anak-anak Jemaat
























Sang Matahari (Pdt. Puspo Gardjito, S.Si) berfoto bersama bersama anak-anak Jemaat




















Selamat Natal.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar