Rabu, 23 April 2014

Bisa Apa ?



Bacaan: Kisah Para Rasul 3:1-10   
Pujian:
KJ 433
Nats : “… Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu…” (ayat 6)

Bencana gunung Sinabung, Banjir di Jakarta, Jawa Barat, Banjir bandang di Manado, Tanah Longsor di Jawa Timur, masih lekat dalam ingatan kita membuka awal tahun 2014. Secara manusia, kadang kita merasa tidak berdaya untuk berbela rasa dengan kedukaan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Tapi benarkah kita terlalu sibuk untuk memberi perhatian bagi mereka? Benarkah hidup kita terlalu menderita untuk bisa menolong mereka? Benarkah kita sungguh-sungguh tidak bisa berbuat apapun untuk mereka? Lalu, kita bisa apa?
Petrus, dalam kesaksian perikop yang kita baca hari ini, juga sedang melakukan pelayanan yang sangat sibuk untuknya. Banyak pelayanan yang harus ia lakukan sebagai bagian dari tugasnya untuk mengerjakan berita keselamatan. Bahkan pukul 3 petang Petrus bersama Yohanes masih sibuk dengan doanya di Bait Allah. Tetapi Petrus tidak sibuk dengan dirinya sendiri. Ia bersedia mengasihi orang yang menderita yang ia ketahui sedang duduk di pintu gerbang Bait Allah. Orang itu hanya meminta sedekah. Tetapi Petrus melihat lebih dari apa yang dibutuhkan orang itu. Petrus mengatakan bahwa ia tidak mampunyai harta, tetapi ia memiliki karunia dari Roh Kudus yang memampukannya melakukan penyembuhan. Petrus pun menolong orang lumpuh itu dengan menyembuhkannya dengan kuasa Yesus. Petrus tidak berhenti pada belas kasihan kepada orang lumpuh itu. Petrus mewujudkan belas kasihan itu dengan menolong. Bahkan dia memberikan pertolongan lebih dari yang dibutuhkan orang yang malang itu.
Bagaimana dengan kita yang hidup saat ini? Apakah kita juga umat Tuhan yang memiliki Roh Kudus? Roh Kuduslah yang akan menggerakkan kita untuk memberikan pertolongan. Hidup mulia di dalam Roh Kudus memampukan kita untuk tidak sibuk memikirkan penderitaan diri sendiri, tetapi mampu secara nyata menolong kelemahan sesama. Mungkin kita terbatas, tetapi Roh Kudus tidak pernah terbatas untuk memampukan kita melakukan tindakan nyata memberikan pertolongan kepada sesama yang menderita, lewat banyak cara yang kita bisa. [dee]
“Tuhan, tolonglah kami untuk menolong orang yang lemah; berkatilah kami untuk memberkati yang kekurangan!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar