Bacaan : Imamat 19:1-2, 11-18
Pujian: KJ 426:1
Nats: ”Kuduslah kamu, sebab aku Tuhan adalah kudus” (ayat 2)
Pujian: KJ 426:1
Nats: ”Kuduslah kamu, sebab aku Tuhan adalah kudus” (ayat 2)
“Wani pira??” ungkapan ini mulai akrab
di tengah masyarakat kita. Sebuah kata lelucon tetapi penuh makna. Kadang
dipakai sebagai sindiran bahwa semua hal menjadi mungkin, tergantung seberapa
berani kita mengeluarkan uang untuk menyuap. Ya, sudah tidak asing pula terjadi
di sekitar kita, meskipun kampanye anti KKN sangat gencar, Komisi Pemberantasan
Korupsi juga semakin sibuk, tetapi “wani pira”juga
tidak kalah terkenalnya.
Tantangan baru bagi kita
anak-anak Allah adalah berani tampil beda dengan apa yang sudah ditampilkan
oleh dunia ini. Jika semua berlomba untuk menghalalkan segala cara, maka tidak
dengan kita. Kita mempunyai Allah yang kudus, sebab itulah seharusnya hidup
kita pun kudus. Kudus, yang artinya berbeda dengan dunia ini, sungguh nyata
sebuah ajakan bahwa kita harus berani mengambil keputusan dan sikap dengan
keputusan yang diambil oleh dunia ini.
Hal ini tidaklah mudah,
karena kita akan melawan arus. Saat dunia mengatakan iya terhadap sebuah tindak
penyimpangan, kita harus berani mengatakan tidak. Konsekuensi sederhananya,
mungkin kita akan dikucilkan. Tetapi itulah yang membuat iman kita menjadi
semakin kuat. Perlawanan kita terhadap arus yang menjerumuskan membuat kita
kuat bertahan dalam kebenaran bersama Sang Kristus. (RH)
“Melawan arus dunia ini akan membawa keselamatan hidup
kita bersama dengan Allah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar