Rabu, 21 Maret 2012

Hanya Karena Anugrahnya


Bacaan  : Yohanes 5:17-30
Nats       : 
“Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.” (ayat 21)
Pujian: 
KJ. 40:1
Dikisahkan seorang pendeta yang sangat terkenal meninggal. Sesampai di pintu sorga ia bertemu dengan seorang malaikat. Malaikat itu berkata, “Bapak pendeta bisa masuk ke sorga asalkan bapak bisa mendapatkan 100 poin dari seluruh perbuatan baik bapak selama di dunia.”
“Maksudnya?” tanya pendeta itu.
“Pak Pendeta ceritakan saja semua kebaikan-kebaikan yang pernah bapak lakukan, nanti saya akan memberikan poin.”
“Oke,” kata pendeta itu. “Aku adalah seorang ayah yang baik.”
“Anda mendapat 1 poin,” kata malaikat itu.
“Hah! Cuma satu poin!” pendeta itu heran. “Aku setiap tahun mengadakan banyak sekali kebaktian besar-besaran tingkat nasional dan dihadiri ribuan jemaat.” Kata pak Pendeta itu lagi.
“Itu bagus. Anda mendapat 1 poin lagi,” kata malaikat itu.
“1 poin saja?! Aku 50 tahun sudah menikah dengan istriku dan aku memperlakukannya dengan sangat baik,” pendeta itu tampak tegang.
“Selamat anda mendapat 1 poin.”
“Hah! Cuma 1 poin lagi!,” teriak pendeta itu. “Kalau begini caranya aku bisa masuk sorga hanyalah karena anugrah Allah.”
Dan akhirnya malaikat itu berkata, “Oke silakan anda masuk sekarang, pak.”
Menjadi orang baik di depan banyak orang itu lebih mudah daripada menjadi orang yang baik di mana pun dan kapan pun. Tetapi meskipun kita sudah berusaha menjadi baik luar dan dalam; ketika dilihat orang maupun saat tidak dilihat orang, semuanya itu tidak menjamin kita untuk bisa masuk Sorga. Karena Sorga bukanlah masalah perbuatan dan isi hati saja, tetapi lebih mengarah kepada “iman” kita kepada Sang Pembebas kita; yaitu Tuhan Yesus sendiri.
Kristus lah yang nanti akan membela kita di saat Penghakiman Terakhir. Iman kitalah yang menentukan kita akan hidup kekal bersama Bapa atau mati selamanya di dalam bara api kekekalan. Segala perbuatan baik kita di dunia tidak akan menolong kita untuk masuk Sorga kalau kita tidak punya iman kepada Allah. Dan ingat iman itu bukanlah rasa percaya dalam hati dan pikiran saja, tetapi juga perbuatan dan kasih. Bukan iman namanya jika ada tetangga kecelakaan tetapi kita tetap diam saja. Juga bukan iman namanya jika kita menolong sesama tanpa adanya kasih Kristus di dalam hati kita. Apalagi jika kita mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan tetapi kita suka mabuk, berzinah, memperlakukan pasangan dengan semena-mena, dll. [Gih]
”Iman itu mempercayai, mempercayakan dan terpercaya.”
Sumber tulisan : gkjw.web.id
Sumber gambar : http://kuasadoa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar