Bacaan : Ibrani 7 : 1 – 17
Pujian : KJ 392
Nats : “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek” (ayat 17)
Pujian : KJ 392
Nats : “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek” (ayat 17)
Dalam agama Yahudi imam sebagai perantara
antara umat dan Allahnya yang berkuasa. Fungsi utamanya adalah membawakan
korban-korban yang dipersembahkan dan mengajarkan hukum Taurat. Sedangkan Imam
besar adalah juru bicara umat Israel kepada Allah dan juru bicara Allah kepada
umatNya. Pada waktu itu penetapan imam berdasarkan peraturan-peraturan manusia,
kondisi fisik serta keturunan. Dalam agama Yahudi diajarkan ketaatan kepada
hukum. Pengakuan bahwa ketaatan yang sempurna tidak mungkin terjadi, sehingga
persembahan korban harus dilakukan untuk memperbaiki pelanggaran tersebut.
Namun kenyataannya peraturan korban tersebut tidak dapat memperbaiki
persekutuan yang telah hilang antara manusia dengan Allah. Oleh karena itu
diperlukan imam baru menurut peraturan Melkisedek, yang tidak tergantung pada
perintah manusia melainkan pada daya hidup yang tak dapat dihancurkan. Imam
baru ini adalah Tuhan Yesus sendiri.
Yesus Kristrus telah mengadakan perubahan
besar cara berpikir dengan dampak mendasar yang membawa kita kepada Allah
secara langsung dengan :
1.
Yesus datang untuk
memperlihatkan kasih lemah lembut yang tidak terhingga dari Allah yang disebut
Bapakepada manusia. Kita sekarang tahu bahwa Allah menghendaki agar kita
kembali, bukan untuk dihukum melainkan untuk disambut dengan tanganNya yang
penuh kasih.
2.
Yesus di kayu salib
telah mempersembahkan korban yang sempurna untuk menebus dosa manusia, sehingga
jalan kepada Allah telah terbuka bagi kita.
Dengan adanya perubahan mendasar tersebut kita
meyakini dan percaya bahwa karena kasih Allah, dengan ketaatan dankesetiaan
kepada Tuhan Yesus kita akan mendapat hikmat kebenaran dan keselamatan
kekal.Dengan berkenannya Tuhan Yesus menjadi Imam sempurna dengan korban
darah-Nya sendiri, ketaatan kita tidak lagi diukur dengan korban persembahan,
tapi dengan kesetiaan kita. Puji syukur dan hormat bagi Dia. [Sri]
“Hanya oleh korban
yang sempurna, darah Yesus suci, manusia memperoleh hidup yang sempurna.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar