Bacaan : YAKOBUS 1 : 16-27.
Pujian: KJ59
Nats : “…ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata…” (ayat 19)
Pujian: KJ59
Nats : “…ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata…” (ayat 19)
Majalah Times pernah menulis, Presiden RI Susilo Bambang Yudhono
adalah salah seorang perwira tinggi TNI yang memiliki kemampuan berkomunikasi
sangat baik. “He is a strong
communicator”, demikianlah ditulisnya. Ini terjadi karena SBY dapat
menuturkan segala persoalan politik dengan bahasa yang lugas dan dapat
dimengerti oleh segala lapisan.
Arti kata komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami. Dalam hal ini ada pembicara dan ada
pendengar. Komunikasi yang baik dan bermutu akan terjadi ketika kedua pihak
dapat berganti peranan dalam hal berbicara dan mendengar. Sebaliknya,
komunikasi akan terasa kacau bila kedua pihak tidak dapat memainkan peranan
secara bergantian ketika berkomunikasi.
Coba kita lihat dalam sebuah
kasus pertengkaran. Kedua belah pihak tidak dapat memainkan peranan secara
bergantian. Sama sama bicara dengan nada yang meledak-ledak. Hanya mulut yang
aktif, sementara telinga tertutup rapat. Oleh karenanya terkesan tak ada solusi
atas pertengkaran tersebut.
Sebagai makhluk ciptaan Allah
yang dikaruniai berbagai alat indera, mestinya setiap orang dapat memainkan
semua alat indera yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Seperti nasihat dalam
surat Yakobus, hendaklah kita lebih cepat mendengar daripada berbicara. Karena
dengan mendengar dan memahami persoalaan yang ada, maka selanjutnya akan
terjadi proses berbicara yang berkualitas baik.
Disinilah inti berkomunikasi
yang sesungguhnya akan terjadi. Yakni ketika kita bukan hanya berbicara dengan
baik, namun juga mampu mendengar dengan baik, dengan sabar dan seksama. Dengan
kata lain bisa kita simpulkan bahwa tidak ada orang yang dikatakan pandai
berkomunikasi bila hanya pandai bicara, tetapi tidak pernah mau untuk mendengar.
[oka]
“Seni komunikasi terbaik adalah kemampuan mendengar, bukan
berbicara.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar