Bacaan : Kisah Para
Rasul 5:12-26.
Pujian : KJ 448
Nats : “Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.” (Ayat 12b)
Pujian : KJ 448
Nats : “Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.” (Ayat 12b)
Banyak
orang tahu falsafah bahasa Jawa yang sangat terkenal “rukun
agawe santosa, crah agawe bubrah”atau “bersatu kita teguh, bercerai
kita runtuh.” Semuanya menyakui bahwa falsafah ini sangat penting dalam
kehidupan bersama, baik sebagai keluarga, gereja maupun bangsa. Tetapi
sayangnya falsafah ini sering kali hanya jadi slogan saja. Mungkin ini disebabkan
karena hasilnya belum benar-benar dirasakan dan karena egosentrisme setiap
orang.
Para
rasul Tuhan beserta semua orang percaya yang mula-mula itu benar-benar
mewujudkan falsafah ini. Mereka bersama-sama hidup dalam “persekutuan yang erat.”
Mereka bukan hanya berkumpul untuk bersama-sama beribadah dan memuliakan Tuhan
dengaan kompak. Mereka benar-benar saling memperhatikan, mendukung dan
menguatkan satu sama lain. Kalau ada salah satu saja dari mereka mengalami
masalah,tidak akan dibiarkan, pasti diperhatikan dan ditolong. Perhatian,
dukungan dan penguatan satu sama lain itu mereka lakukan dalam penghayatan akan
kehendak, kasih dan kuasa Tuhan. Jemaat perdana itu benar-benar “santosa.”
Persekutuan mereka yang erat itu mendatangkan kekuatan kuasa
Allah yang luar biasa. Para rasul itu ditangkap dan dipenjarakan oleh Mahkamah
Agama. Tetapi dilepaskan oleh Allah dengan cara yang luar biasa ajaib. Dan
mereka tidak takut melanjutkan kegiatan yang membuat mereka telah dipenjarakan.
Mereka terus memberitakan kehendak, karya, kuasa dan kasih Allah di dalam Tuhan
Yesus kepada semua orang bahkan di Bait Allah, di tempat kekuasaan Makhkamah
Agama itu.
Rupanya orang-orang percaya itu mendukung dengan sangat kuat
para rasul dalam melaksanakan pekerjaan Allah itu. Mereka mestinya bersama-sama
senantiasa mendoakan para pelayan Allah itu, lebih-lebih ketika mereka berada
di dalam penjara. Bagaimana dengan kita? Bagaimana persekutuan kita? Apa yang
saudara lakukan? [ST]
“Persekutuan
yang terbentuk dari hati yang murni tidak dapat dipecah oleh penderitaan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar