Bacaan : Matius 6: 19-23.
Nyanyian : KJ 393
Nats : “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga…” (ay. 19a, 20a)
Nyanyian : KJ 393
Nats : “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga…” (ay. 19a, 20a)
Barang yang bagaimana yang umumnya dicari dan dibeli oleh orang
pada umumnya, terutama yang punya cukup uang? Tentu adalah barang-barang yang
baik, terjangkau harganya dan tahan lama. Daya tahan lama suatu barang menjadi
salah satu pilihan penting dalam membeli barang, bahkan walaupun harga mahal
atau agak mahal. Hanya orang yang uangnya tidak banyak yang tidak peduli pada
daya tahan barang yang dibelinya.
Tentang “tahan lama” itulah yang menjadi perhatian ajaran Tuhan
Yesus dalam bacaan kita ini kepada orang-orang Yahudi waktu itu. Tetapi bukan
soal barang yang tahan lama yang menjadi perhatian utamanya, melainkan
kenikmatannya. Kenikmatan harta benda di dunia tidaklah kekal, bahkan tidak
tahan lama. Harta benda dunia hanya nikmat pada awalnya, kemudian lenyap,
bahkan dalam waktu singkat.
Tuhan Yesus mengajarkan agar kita tidak mencari kenikmatan yang
sifatnya sementara, yang tidak tahan lama. Dia mengajarkan agar kita berusaha
mencari dan mendapatkan kebahagiaan yang tahan lama dan kekal. Sebab,
kenikmatan yang sementara dan tidak tahan lama akan mudah mendatangkan
kekecewaan. Kenikmatan atau kebahagiaan yang kekal membuat orang tentram dan
damai selamanya, bahkan ketika harta benda dunianya hilang atau rusak.
Harta benda dunia itu sudah kita ketahui. Harta sorgawi adalah
harta rohani kita, kemurahan, kebaikan. Perbuatan kita dengan harta benda dunia
itu akan bisa menciptakan harta sorgawi di dalam hidup kita. Itu sangat
dipengaruhi oleh mata kita. Jika kita memandang harta dunia itu adalah alat
Tuhan bagi kita untuk menolong orang lain, maka harta dunia itu akan berubah
menjadi harta sorgawi dalam hidup kita. Untuk itu kita perlu mengarahkan
pandangan mata kita kepada orang-orang yang kekurangan dan menderita. Jika mata
kita hanya mengarah kepada diri kita dan harta dunia itu, maka kekecewaan akan
datang kita dan bahkan kita membuat orang lain kecewa. [ST]
Orang
yang banyak mengumpulkan harta dunia, mengundang banyak kekecewaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar