Bacaan : Matius 14:13-21.
Nyanyian: KJ 375: 1
Nats : “…. mereka mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang….” (ayat 48)
Nyanyian: KJ 375: 1
Nats : “…. mereka mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang….” (ayat 48)
Ikan sebagai sumber protein yang tinggi bagi kesehatan tubuh,
akan sangat baik jika dikonsumsi secara tepat. Namun, yang baik dikonsumsi
adalah ikan yang segar. Bagaimana caranya membedakan antara ikan segar dan ikan
busuk? Tanda ikan yang masih segar adalah: dagingnya kenyal, mata jernih dan
menonjol, sisik kuat dan mengikat, sirip kuat, warna keseluruhan termasuk kulit
cemerlang, insang berwarna merah, dinding perut kuat, dan bau ikan segar. Ikan
segar semacam ini sangat enak untuk dikonsumsi. Berbeda dengan ikan busuk
dengan ciri-ciri: mata suram dan tenggelam, sisik suram dan mudah lepas, warna
kulit suram dengan lender tebal, insang berwarna kelabu dengan lender tebal,
dinding perut lembek, keseluruhan sisik berwarna kelabu dan berbau busuk. Ikan
seperti ini sebaiknya tidak dibeli. Hati-hati memilih ikan!
Sama seperti orang dalam perumpamaan di perikop ini yang memilih
ikan yang baik saja. Sedang ikan yang tidak baik akan mereka buang. Kisah ini
dipakai Tuhan Yesus sebagai perumpamaan: syarat masuk dalam kerajaan surga. Ini
adalah perumpamaan terakhir yang dipakai Tuhan Yesus dalam kumpulan perumpamaan
di Matius 13. Ini merupakan pengajaran bagi kita bagaimana pentingnya
memperhatikan syarat untuk dapat masuk ke dalam kerajaan surga, dan salah
satunya adalah menjadi “ikan segar”.
Jika ikan segar saja memiliki ciri-ciri yang bisa dikenal dengan
sangat jelas, terlebih lagi memiliki sikap hidup dan hati yang baik seperti
Tuhan Yesus ajarkan dan kehendaki dalam kehidupan kita. Hal kerajaan surga
menjadi tujuan akhir dalam kehidupan iman kita bersama Allah. Meski Tuhan Yesus
telah memberikan diri untuk mengambil alih penebusan dosa bagi kita, namun ada
tanggung jawab dan kebebasan kita untuk memilih penebusan dosa itu: mau menjadi
ikan segar ataukah ikan busuk. Tentu tidak ada yang mau menjadi ikan busuk.
Jika demikian, apa yang harus kita kerjakan supaya kita bias menjadi seperti
ikan segar yang patut dipilih? Berpandanganlah yang jernih, berhatilah yang
murni, dsj. [dee]
“Kemenangan
yang paling indah ialah yang bisa menaklukkan hati sendiri” (La Fontaine)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar