Ngomong Doang !

Bacaan : Yakobus 2:14-26 
Nyanyian : KJ 424:1,2
Nats : Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (ay 17)

Seorang pengemis tua berjalan tertatih-tatih dengan tongkat di tangannya. Setiap hari kegiatannya minta belas kasihan orang dari rumah ke rumah. “Nyuwun paring-paring, sawelasipun” kata si pengemis tua tersebut.

Mendengar kata-katanya, seorang bocah minta kepada ibunya untuk memberi uang, minuman, dan makanan kecil untuk diberikan kepada si pengemis tersebut. “Ini, Nak, sedikit uang, segelas air, dan sebungkus nasi untuknya.” Bocah itu memberikan kepada si pengemis itu dengan hati iklas dan muka berseri-seri. Pengemis tua itu berkata: “Matur nuwun, Nak, kula dongakaken benjang dados pengusaha ingkang sukses lan tansah dipun berkahi dening Gusti”. “Amin” jawab si bocah. Si pengemis tua itu menuju rumah berikutnya “nyuwun paring-paring, nyuwun sak piwelasipun”. Seorang pemuda keluar dari rumah dan berkata: “Minta maaf ya pak, tidak ada uang kecil, lain kali saja ya pak”. Pengemis tua itu menjawab: “Matur nuwun, Nak, boten dados menapa”.

Siapakah dari kedua anak itu yang punya iman? “Kedua-duanya punya iman”. Siapakah di antaranya yang mempunyai iman sejati? Tentu bocah kecil yang memberikan uang, segelas air, dan sebungkus nasi. Bacaan kita hari ini menegaskan: “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”

Untuk saya dan saudara, apakah kita memiliki iman yang sejati seperti bocah kecil itu? Bagaimana jawaban kita? Tentunya, kita tidak cukup omong doang dengan iman yang kita miliki. Dan, kita harus memiliki perbuatan-perbuatan yang nyata melalui kepedulian kita kepada mereka yang patut dipedulikan. Karena, dengan iman yang disertai perbuatan menjadikan iman kita hidup dan menghidupi diri sendiri maupun orang lain. Amin (DG)

Iman tumbuh dari perbuatan Tuhan dan hidup dari perbuatan kita.