Rabu, 07 November 2012

Sungut-sungut vs Sukacita


Bacaan : Filipi  2 : 12-18.
Pujian: KJ 447
Nats: “..Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, … sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,” (ayat 14-15)
Orang yang berada dan beraktifitas di antara orang-orang yang dianggap tidak baik dan tidak benar, umumnya tidak memiliki sukacita dalam beraktifitas. Demikianlah bahaya yang dihadapi oleh warga jemaat Filipi. Guru mereka, Paulus, sedang berada di dalam penjara (ketika menulis suratnya ini). Sementara itu di Filipi ada orang-orang Kristen yang menyampaikan ajaran-ajaran sesat kepada jemaat Filipi. Mereka inilah yang disebut sebagai angkatan yang bengkok hatinya. Karena itu warga jemaat Filipi mengalami kebingungan, kesusahan dan kehilangan sukacita. Suasana ini menyebabkan mereka bersungut-sungut dan berbantah-bantahan dalam melakukan kegiatan mereka. Karena itu Paulus mengingatkan mereka supaya melakukan segala kegiatan dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Sikap itu tidak layak bagi pengikut Kristus. Sebab, sikap yang demikian ini meredupkan sinar kasih Kristus kepada orang banyak. Mereka dikehendaki untuk bercahaya bagi orang banyak.
Di sekitar kita hampir selalu ada orang yang bersikap tidak baik dan tidak benar. Di tempat kerja ada orang-orang yang hanya mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, bahkan merugikan posisi kita. Di rumah, anak kadang atau sering tidak menurut nasehat kita sebagai orang tua. Isteri atau suami terkesan egois, tidak menghargai kita. Bahkan di gereja ada orang-orang yang terkesan sombong, sok suci, maunya sendiri, sulit diatur, dsb.
Dalam situasi seperti itu, kita juga diingatkan untuk tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan dalam melakukan segala kegiatan kita. Kalau sudah bersungut-sungut, biasanya akan berakibat asal-asalan melakukan kegiatan, tidak maksimal. Situasi seperti itu wajar. Sebab, ya inilah dunia. Marilah kita lebih fokus pada Kristus, bukan pada buruknya situasi. Kita akan bersukacita. Dengan demikian kita bisa bercahaya menyinarkan kasih Kristus di tengah gelapnya keburukan itu. [ST]
“Sungut-sungutmeredupkancahayakasihKristus, sukacitamenyinarkankeindahankasihNya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar