Bacaan : Kisah Para Rasul 16:6-15.
Nyanyian : KJ 249:1
Nats : ”Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” (ayat 15)
Nyanyian : KJ 249:1
Nats : ”Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” (ayat 15)
Lidia, perempuan yang membawa serta seluruh keluarganya untuk
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, ia dan seluruh isi rumahnya memberi diri
untuk dibaptiskan. Rasa sukacita Lidia yang sudah menerima Kristus dalam
kehidupannya, diungkapkan dengan mengundang Paulus dan Silas yang telah
mengabarkan Injil kepadanya, untuk menumpang di rumahnya. Ya, kegembiraan itu
akan makin bermakna jika disyukuri dalam kebersamaan. Bagi Lidia, berbagi
sukacita akan semakin membuatnya lebih bersukacita lagi.
Demikianlah sebuah persekutuan bersama dengan umat percaya yang
kita rayakan setiap hari Minggu dan hari-hari yang lain, adalah bukti bahwa
dalam persekutuan itu ada sukacita yang kita alami bersama-sama. Sukacita
karena sama-sama merasakan kehidupan bersama Tuhan Yesus, sukacita karena bisa
bersama-sama beribadah kepada Allah, sukacita karena bisa saling berinteraksi
satu dengan yang lain. Bahkan, bisa lebih dari itu, relasi yang terbangun dalam
sebuah persekutuan tergambarkan dengan saling peduli, saling mendukung, saling
mendoakan, Ya, inilah indahnya persekutuan.
Lebih sukacita lagi jika kita bisa menjadi pribadi yang
senantiasa mendatangkan sukacita bagi banyak orang yang sering ada bersama-sama
dengan kita dalam sebuah persekutuan. Di tengah keluarga, di Gereja, di tempat
pekerjaan, di tengah masyarakat, akan menjadi sukacita besar jika di sanalah
kita mampu berbagi sukacita. Sehingga orang lain akan merindukan kehadiran kita
yang senantiasa membawa damai sejahtera. Sebuah persekutuan adalah tempat untuk
membuat kita semakin memuliakan Allah. Sehingga lewat persekutuan juga kita
berlatih untuk menjadi berkat bagi sesama kita. Lewat ketulusan hati kita,
melalui keramahan kita, senyum dan sapaan kita, kehangatan sikap kita, menjadi
sumber sukacita kita bagi orang yang kita jumpai. Sehingga melalui sikap kita,
orang lain juga akan mampu merasakan kasih Allah. [dee]
“Kebaikan
hati adalah rantai emas yang mengikatkan seorang dengan yang lain dalam sebuah
persekutuan (Yohann Wolfgang Von Goethe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar