Selasa, 09 Juli 2013

Nggak Ada Kamu Nggak Rame

Bacaan : Kisah Para Rasul 16:6-15.  
Nyanyian :
 KJ 249:1
Nats : 
”Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku.” (ayat 15)
Lidia, perempuan yang membawa serta seluruh keluarganya untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, ia dan seluruh isi rumahnya memberi diri untuk dibaptiskan. Rasa sukacita Lidia yang sudah menerima Kristus dalam kehidupannya, diungkapkan dengan mengundang Paulus dan Silas yang telah mengabarkan Injil kepadanya, untuk menumpang di rumahnya. Ya, kegembiraan itu akan makin bermakna jika disyukuri dalam kebersamaan. Bagi Lidia, berbagi sukacita akan semakin membuatnya lebih bersukacita lagi.
Demikianlah sebuah persekutuan bersama dengan umat percaya yang kita rayakan setiap hari Minggu dan hari-hari yang lain, adalah bukti bahwa dalam persekutuan itu ada sukacita yang kita alami bersama-sama. Sukacita karena sama-sama merasakan kehidupan bersama Tuhan Yesus, sukacita karena bisa bersama-sama beribadah kepada Allah, sukacita karena bisa saling berinteraksi satu dengan yang lain. Bahkan, bisa lebih dari itu, relasi yang terbangun dalam sebuah persekutuan tergambarkan dengan saling peduli, saling mendukung, saling mendoakan, Ya, inilah indahnya persekutuan.
Lebih sukacita lagi jika kita bisa menjadi pribadi yang senantiasa mendatangkan sukacita bagi banyak orang yang sering ada bersama-sama dengan kita dalam sebuah persekutuan. Di tengah keluarga, di Gereja, di tempat pekerjaan, di tengah masyarakat, akan menjadi sukacita besar jika di sanalah kita mampu berbagi sukacita. Sehingga orang lain akan merindukan kehadiran kita yang senantiasa membawa damai sejahtera. Sebuah persekutuan adalah tempat untuk membuat kita semakin memuliakan Allah. Sehingga lewat persekutuan juga kita berlatih untuk menjadi berkat bagi sesama kita. Lewat ketulusan hati kita, melalui keramahan kita, senyum dan sapaan kita, kehangatan sikap kita, menjadi sumber sukacita kita bagi orang yang kita jumpai. Sehingga melalui sikap kita, orang lain juga akan mampu merasakan kasih Allah. [dee]
“Kebaikan hati adalah rantai emas yang mengikatkan seorang dengan yang lain dalam sebuah persekutuan (Yohann Wolfgang Von Goethe)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar