Senin, 09 Desember 2013

Ketetapan Allah



Bacaan : 1 Tesalonika 5 : 1 – 11
Pujian : KJ 380
Nats : “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” [ayat 9]

Beberapa waktu lalu, pemerintah kita akhirnya membuat ketetapan untuk menyesuaikan harga BBM sampai sekitar 30%. Tentu banyak kontroversi dan reaksi tentang ketetapan ini. Mulai dari ribuan demonstran di jalanan, orang-orang yang menamakan diri “pengamat” yang tampil di TV sampai beberapa fraksi di DPR menolak keras kenaikan harga ini. Sebaliknya, banyak pula iklan, penjelasan sampai pada bantuan tunai yang dilakukan oleh pihak pemerintah untuk meredam reaksi dari ketetapan tersebut. Tapi, pada akhirnya kita tahu, bahwa ketetapan ini tetap saja membuat se-unting kangkung, sekilo daging dan sekilo beras turut “menyesuaikan” harga. Reaksi kita tak terlalu berdampak pada ketetapan itu.
Sadarkah kita bahwa Allah pun telah membuat ketetapan yang mencengangkan untuk setiap kita! Bacaan hari ini adalah peringatan kepada Jemaat Tesalonika agar terus berjaga-jaga. Paulus mengingatkan Jemaat bahwa mereka adalah anak-anak terang. Berbeda dari anak-anak gelap yang lebih suka tidur dan mabuk di waktu malam, orang percaya yang disebut anak terang harus tetap sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, berketopongkan pengharapan keselamatan (ay. 8). Pembedaan yang sangat jelas antara anak terang dan anak gelap ini ternyata adalah akibat dari sebuah ketetapan bahwa “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Sungguh luar biasa ketetapanNya. Kita yang seringkali jatuh dalam dosa dan penuh keterbatasan ini, ketetapanNya adalah agar kita beroleh selamat, beroleh hidup dalam Kristus, bukan hukuman dosa.
Namun, berbeda dengan ketetapan kenaikan BBM yang tak terlalu peduli dengan reaksi kita. Allah menunggu reaksi terhadap ketetapanNya, karena Dia mau melibatkan kita dalam rencana keselamatanNya. Nah…bagaimana reaksi kita? Akankah masih terus nyaman ada dalam kegelapan, atau berubah menjadi anak-anak terang yang selalu waspada? [Rhe]
“Ketetapan hati menentukan ketetapan sikap kita”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar