Selasa, 03 Maret 2015

Kacang Lupa Pada Kulitnya



Bacaan: Yeremia 2 : 1-13.|   Nyanyian: KJ 393
“Dan mereka tidak lagi bertanya: Di manakah Tuhan.” (ay.6)
Sebuah pepatah klasik patut untuk kita renungkan, “kacang lupa pada kulitnya.” Sebuah ungkapan tentang sikap seseorang yang terlalu sombong sampai-sampai lupa pada asal usulnya. Kaya lupa saat miskin, sehat lupa saat sakit. Sikap seperti ini biasa terjadi saat seorang menikmati kesuksesan yang didapat secara instan. Merasa mudah menggapai sukses dan hebat, lupa pada masa lalunya. Akhirnya kesombongan yang muncul dan bersikap semaunya sendiri.
Bangsa israel adalah umat yang dicintai Tuhan. Saat mereka diperbudak bangsa Mesir, Tuhan menciptakan skenario besar untuk membebaskan mereka dari perbudakan. Tak dapat dipungkiri bahwa pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir semata-mata adalah karena kemurahan Tuhan. Maka sangat disayangkan setelah keluar dari tanah Mesir, bangsa Israel mulai meremehkan Tuhan. Kemurahan Tuhan yang pernah bahkan berkali-kali diterima dan dinikamti, tak pernah diingatnya lagi. Tak pernah lagi mereka bertanya, di manakah Tuhan?
Hidup ini penuh dengan momentum-momentum yang unik dan menarik. Kadang penuh dengan kebahagiaan. Tetapi tak jarang pula ada tangis dukacita. Kebiasaan manusia adalah menyebut-nyebut nama Tuhan di saat duka. Namun melupakan Tuhan di saat suka. Padahal bila kita renungkan, hanya Tuhanlah sang sumber berkat. Dari kemurahanNya sajalah kita beroleh segala macam berkat. Tidak ada setetes berkatpun yang kita peroleh karena kehebatan kita sebagai manusia. Apapun yang kita miliki dan peroleh, itu hanya terjadi karena perkenan Tuhan.
Jikalau sudah begitu, pantaskah kita memegahkan diri dan menggangap bahwa kita adalah manusia yang hebat, manusia yang tidak pernah mengakui peranan Tuhan dalam kehidupan kita? Haruskah kita mengalami kesulitan, guncangan kehidupan agar kita mengingat keberadaan Tuhan? Sebagai manusia ciptaan Tuhan, seharusnya kita mawas diri. Bahwa Tuhanlah satu-satunya penguasa kehidupan yang maha murah. Semua hanya bisa terjadi atas perkenanNya. (Oka)
“Bagi manusia bijak, kesuksesan adalah pemberian Tuhan yang diberikan secara cuma-cuma. Tak pantas memegahkan diri.”
http://www.gkjw.web.id/kacang-lupa-pada-kulitnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar