Bacaan : Markus 8 : 22 – 26
Pujian : KJ 40 : 1 – 3
Nats : Yesus meletakkan lagi tanganNya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas [ayat 25]
Pujian : KJ 40 : 1 – 3
Nats : Yesus meletakkan lagi tanganNya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas [ayat 25]
Setiap kita atau anggota keluarga
kita pasti pernah mengalami sakit. Dan jika sakitnya serius maka dalam hati
bertanya-tanya “kenapa nggak sembuh-sembuh?” Lalu biasanya menginstropeksi diri
dan berupaya semakin keras untuk mendapatkan kesembuhan.
Demikian juga yang dialami oleh
seorang buta dalam bacaan kita hari ini. Dia mengetahui bahwa Yesus dan para
muridNya berada di Betsaida. Dengan tulus, penuh iman dan sungguh-sungguh orang
buta tadi ingin bertemu dengan Yesus supaya Dia menjamah dan memberikan kesembuhan.
Dalam diri orang buta ini ada semangat untuk sembuh, dia tidak putus asa
ataupun menyerah, ada usaha yang dilakukan seoptimal mungkin untuk menjumpai
Yesus. Sebelum menumpangkan tanganNya atas si buta Dia meludahi mata orang itu
serta memberikan kesembuhan. Ada perjuangan yang gigih baik dari si buta itu
maupun dari Tuhan Yesus. Tuhan Yesus membawanya keluar kampung, meludahi dan
menjamah matanya. Akhirnya orang itu sungguh-sungguh melihat segala sesuatu
dengan jelas.
Penyembuhan di Betsaida adalah kejadian
satu-satunya ketika Yesus menyembuhkan secara berangsur-angsur. Peristiwa ini
menunjukkan bahwa tidak semua penyembuhan harus terjadi dalam seketika (instan)
karena dalam kasus tertentu kemenangan Kuasa Ilahi atas penyakit terjadi secara
bertahap. Bahkan bukan hanya penyembuhan Tuhan, tetapi pekerjaan Tuhan yang
lainpun kadangkala membutuhkan proses, bahkan sedikit-demi sedikit.
Dari renungan ini kita menadapat
pelajaran untuk:
1. tidak mudah menyerah, tapi berjuang keras mengatasi masalah kita.
2. sabar dalam menerima kesempurnaan karya Tuhan, sabar menanggung derita.
3. mau berproses panjang dan bertahap dalam menggapai dambaan dan cita-cita kita. [PDL]
1. tidak mudah menyerah, tapi berjuang keras mengatasi masalah kita.
2. sabar dalam menerima kesempurnaan karya Tuhan, sabar menanggung derita.
3. mau berproses panjang dan bertahap dalam menggapai dambaan dan cita-cita kita. [PDL]
“Perjuangan dan kesabaran adalah rel
yang menuju stasiun keberhasilan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar