Bacaan : Lukas 4:16-30.
Pujian: KJ 426
Nats: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”(ayat 24)
Pujian: KJ 426
Nats: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.”(ayat 24)
Saya teringat sebuah moment
penting dalam perjalanan karier saya, waktu itu tahun 1998. Pelajaran pertama
yang saya terima sebagai sales adalah belajar untuk berani ditolak. Saya
dipaksa keliling dari pintu ke pintu menawarkan product yang saya miliki. Ada
yang menerima dengan baik, tapi tak sedikit yang menolak walaupun saya belum
berbicara sepatah kata pun. Tentu saya merasa gagal ketika ditolak. Tetapi
ternyata semakin sering saya ditolak mental saya menjadi semakin berani dan tak
pernah gugup untuk bertemu dan berbicara kepada siapa saja. Saya pun dapat
mengemban tugas dengan semangat dan tulus walaupun belum jelas hasilnya.
Alkitab mencatat, bahwa Tuhan
Yesus adalah sosok yang berani dan tegas. Terutama ketika Dia harus berbicara
tentang kebenaran. Dia menyadari betul bahwa kehadiranNya di dunia ini untuk
mengemban mandat dari Allah, untuk menyelamatkan dunia. PengajaranNya tegas dan
tidak pandang bulu. Terkadang Dia menabrak arus budaya setempat. Tentu banyak
tokoh masyarakat yang tidak senang dengan kehadiranNya. Tetapi itu tidak
membuat Tuhan Yesus takut apalagi mundur dari panggilan menyuarakan kebenaran
dan memberlakukan kasih. Bagi Dia, menyuarakan kebenaran dan memberlakukan
kasih lebih penting dari pada popularitas diri. Di sini kita dapat melihat
bahwa apa yang dikerjakan oleh Kristus murni berlandaskan ketulusan, dan bukan
demi popularitas diri. Dengan berani ditolak berarti Dia memang tidak mencari
popularitas diri.
Mari kita belajar untuk lebih berani, terutama berani bicara
tentang kebenaran. Tak perlu takut dikucilkan oleh lingkungan. Tak perlu takut
untuk menjadi tidak populer. Kita tidak harus terkenal karena penampilan kita.
Tetapi kita harus dikenal karena keberanian kita menyuarakan kebenaran. (OKA)
“Berani ditolak adalah pelajaran dasar Ilmu Ketulusan”
“Berani ditolak adalah pelajaran dasar Ilmu Ketulusan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar