Bacaan : Lukas 6:27-38.
Pujian : KJ 251: 1
Nats : “… berdoalah bagi orang yang mencaci kamu…” (ayat. 28b)
Pujian : KJ 251: 1
Nats : “… berdoalah bagi orang yang mencaci kamu…” (ayat. 28b)
http://3.bp.blogspot.com |
Jika mendengar kata kecewa, apa
yang tersirat dalam benak kita? Tidak nyaman, gelisah, rasanya ada batu yang
mengganjal di leher jika kita mengalami kekecewaan yang mendalam. Kapan
perasaan kecewa itu muncul? Salah satunya jika kita tahu ada orang yang mencaci
kita. Cacian itu mungkin dalam bentuk sindiran, kata-kata menyakitkan secara
langsung, “rasan-rasan”, opini yang menyudutkan posisi kita, tuduhan tidak
beralasan. Ya, banyak bentuk cacian yang bisa membuat hati kita kecewa.
Tidak menyenangkan merasakan
sebuah kekecewaan karena perlakuan orang lain atas hidup kita. Kadang kita
bertanya: apa salahku? Mengapa? Apa alasannya? Dan sederet pertanyaan yang
menandakan kita sangat kecewa dengan sebuah kejadian yang tidak menyenangkan.
Tetapi hari ini, kita akan dikuatkan melalui Lukas 6:27-38. Secara tegas, Tuhan
Yesus mengajarkan pada kita untuk memberikan kasih kepada orang yang memusuhi
kita. Sebuah ajakan yang sangat sulit dan berat. Betapa tidak? Di tengah
kekecewaan hati karena perlakuan orang lain yang tidak adil, Tuhan Yesus justru
meminta kita untuk mengasihi orang itu. “Duuuuuh, apa tidak ada cara lain,
Tuhan?” Mungkin itu juga yang menjadi pertanyaan kita. Karena memang perintah
ini sangat berat untuk dikerjakan. Jangankan untuk mengasihi orang yang membenci
kita, melihat wajahnya saja kita enggan, mendengar suaranya saja sudah seperti
mau marah, melihat bayangannya pun rasanya tidak mau, apalagi diminta untuk
mengasihi? Lagi, sikap kasih itu ditegaskan Tuhan Yesus lewat perbuatan nyata:
mendoakan! (Lukas 6:28b). Woooow, semakin berat saja!
Kita mengenal Sang Kristus
dengan segala kemuliaanNya. Kemuliaan itu muncul bukan hanya karena kuasa-Nya,
tetapi juga dari keberanianNya untuk menderita, dibenci, dicaci. Bagaimanakah
dengan kita? Ketika orang mencaci kita lewat banyak hal, beranikah kita
menanggung beban ini untuk bisa sampai pada kemuliaan hidup bersama Sang
Kristus? [RH]
“Keberanian untuk menderita, memampukan kita merasakan kemuliaan
karya Kristus”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar