Jumat, 21 September 2012

Kunci Kerukunan Hidup


Bacaan : Efesus 4:1-7.
Pujian: KJ 249: 1
Nats: “Hendaklah kamu selalu rendah hati…” (ayat. 2a)
Memandang kehidupan yang penuh dengan kerukunan, kebersamaan, perbedaan pendapat yang bisa dibicarakan dengan ramah, teguran dengan kata-kata kasih, betapa kita akan merasa sangat nyaman dengan situasi seperti ini. Namun, hidup tidak selalu indah dan baik seperti keinginan kita apalagi seperti kehendak Allah. Ada kalanya muncul pertengkaran, perselihan, kata-kata menyakitka. Lalu, apa kuncinya supaya kita mampu mempertahankan situasi hidup yang nyaman dengan kerukunan? Satu kata kecil yang bisa memberikan kekuatan besar bagi kita untuk menjaga hidup ini senantiasa dalam kerukunan yang nyaman adalah “rendah hati” (Hendaklah kamu selalu rendah hati… Efesus 4:2a). Rendah hati akan memampukan kita menghargai pendapat orang lain. Rendah hati membuat kita punya waktu luang untuk mendengar dan memperhatikan orang lain. Rendah hati memberi energi bagi kita untuk mengakui kelebihan orang lain. Saat kita berhasil untuk menghargai orang lain, memperhatikan mereka, mengakui kelebihan orang lain, di situlah kita akan mampu bertemu dengan kerukunan hidup.
Kadang, perselisihan itu muncul ketika masing-masing pihak tidak mau merendahkan hati. Saat seseorang bersikeras bahwa pendapatnya paling benar, tak mau mendengar dan memahami pendapat orang lain, sulit memberi kesempatan bagi orang lain, menjadi awal perselisihan dan pertentangan yang tidak berujung. Jika hal semacam ini yang dipertahankan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa selalu saja sulit mendapatkan suasana hidup yang rukun dan menyenangkan. Bagaimanakah dengan keputusan hidup kita? Apakah kita bersedia berjuang mempertahankan kerukunan hidup ini dengan melakukan sikap-sikap rendah hati?  [RH]
Kerendahan hati adalah kunci kerukunan hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar