Bacaan : Efesus 4:1-7.
Pujian: KJ 249: 1
Nats: “Hendaklah kamu selalu rendah hati…” (ayat. 2a)
Pujian: KJ 249: 1
Nats: “Hendaklah kamu selalu rendah hati…” (ayat. 2a)
Memandang kehidupan yang penuh
dengan kerukunan, kebersamaan, perbedaan pendapat yang bisa dibicarakan dengan
ramah, teguran dengan kata-kata kasih, betapa kita akan merasa sangat nyaman
dengan situasi seperti ini. Namun, hidup tidak selalu indah dan baik seperti
keinginan kita apalagi seperti kehendak Allah. Ada kalanya muncul pertengkaran,
perselihan, kata-kata menyakitka. Lalu, apa kuncinya supaya kita mampu
mempertahankan situasi hidup yang nyaman dengan kerukunan? Satu kata kecil yang
bisa memberikan kekuatan besar bagi kita untuk menjaga hidup ini senantiasa
dalam kerukunan yang nyaman adalah “rendah hati” (Hendaklah kamu selalu rendah
hati… Efesus 4:2a). Rendah hati akan memampukan kita menghargai pendapat orang
lain. Rendah hati membuat kita punya waktu luang untuk mendengar dan
memperhatikan orang lain. Rendah hati memberi energi bagi kita untuk mengakui
kelebihan orang lain. Saat kita berhasil untuk menghargai orang lain,
memperhatikan mereka, mengakui kelebihan orang lain, di situlah kita akan mampu
bertemu dengan kerukunan hidup.
Kadang, perselisihan itu muncul
ketika masing-masing pihak tidak mau merendahkan hati. Saat seseorang
bersikeras bahwa pendapatnya paling benar, tak mau mendengar dan memahami
pendapat orang lain, sulit memberi kesempatan bagi orang lain, menjadi awal
perselisihan dan pertentangan yang tidak berujung. Jika hal semacam ini yang
dipertahankan, maka tidak menutup kemungkinan bahwa selalu saja sulit
mendapatkan suasana hidup yang rukun dan menyenangkan. Bagaimanakah dengan keputusan
hidup kita? Apakah kita bersedia berjuang mempertahankan kerukunan hidup ini
dengan melakukan sikap-sikap rendah hati? [RH]
Kerendahan hati adalah kunci kerukunan hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar