Bacaan : Yoel 2 : 1 – 2, 12 – 17
Nyanyian : KJ 365 : 1
Nats: “Tetapi sekarang juga, … berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” [Ayat. 12]
Nyanyian : KJ 365 : 1
Nats: “Tetapi sekarang juga, … berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” [Ayat. 12]
Tuhan Allah mengaruniakan
kebebasan kepada manusia untuk memilih, menentukan sikap dan mengambil
keputusan. Setiap sikap dan keputusan tentu saja memiliki resiko. Saat kita
menanggung resiko berat setelah mengambil suatu keputusan hidup, terkadang kita
mengalami keputus-asaan, atau bahkan perasaan bersalah yang mendalam. Jika
sudah begini, kepada siapakah kita harus mengeluh? Mungkin orang-orang di
sekitar kita justru mencibir keputusan hidup kita, bahkan mungkin kita
merasa sendiri menanggung resiko atas keputusan hidup kita.
Tuhan Allah berfirman kepada
Yoel di dalam perikop ini, bahwa atas keterpurukan hidup manusia, hendaklah
mereka berbalik kepada Tuhan Allah dengan segenap hati, dengan berpuasa, dengan
menangis dan mengaduh. Di sinilah bentuk sebuah pertobatan. Kadang manusia
tidak lagi mempunyai pilihan lain, selain pilihan yang membawanya kepada
kedukaan hidup. Namun tangan Tuhan selalu terbuka untuk menerima kita. Bahkan
saat kita merasa tidak layak datang kepada-Nya, Tuhan Allah tetap setia mengulurkan
tangan-Nya untuk menyambut bahkan memeluk kita. Mari datang kepada-Nya dengan
penuh penyesalan, dengan pengorbanan melalui puasa, dengan mengatakan: “Aduh
Tuhan”, adalah wujud nyata bahwa masih ada Tuhan yang peduli kepada hidup
umatNya yang terpuruk.
Kesungguhan hati menghadap
Allah Bapa kita dengan membawa perasaan bersalah, tangisan penyesalan dosa,
serta doa puasa kita karena memohon ampunan Tuhan, tidak akan pernah sia-sia.
Allah tentu sedih, bukan marah, ketika melihat anakNya jatuh ke dalam dosa.
Allah pasti meneteskan air mata keharuan ketika anakNya yang berdosa datang di
hadapanNya dengan tangis penyesalan akan dosanya. Dia pasti akan turun dari
tahtaNya untuk menghampiri dan memeluk anakNya yang meminta belas kasihanNya.
Jangan biarkan dosa menumpuk dalam hidup kita! Jangan biarkan orang lain
membiarkan dosa menumpuk dalam hidupnya! Dosa menghambat saluran
kebahagiaan.Tobat membuka pintu anugerah Tuhan. [dee]
“Karena kasih sayangNya, Allah tidak pernah menolak kehadiran
orang berdosa yang bertobat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar