Bacaan
: Yoel 2 : 12 – 17
Pujian : KJ 29 : 1 – 3
Nats : “Tetapi sekarang ini, kembalilah kepada-Ku dengan sepenuh hati, sambil berpuasa, meratap dan menangis. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu.” [ayat 12 - 13a]
Pujian : KJ 29 : 1 – 3
Nats : “Tetapi sekarang ini, kembalilah kepada-Ku dengan sepenuh hati, sambil berpuasa, meratap dan menangis. Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu.” [ayat 12 - 13a]
Perjalanan hidup orang percaya mengalami pasang surut di
dalam membangun hidup keimanan. Banyak permasalahan yang muncul memporak-porandakan
ketahanan iman, mengakibatkan kemerosotan rohani dan moral. Manusia berjalan
dengan keinginannya sendiri dan mengesampingkan bahkan meninggalkan Tuhan Sang
pemilik hidupnya. Karena itu kehidupan manusia penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan.
Kemerosotan moral itu bukan hanya membuat kesengsaraan hidup
manusia sendiri, tetapi juga menyengsarakan ciptaan Tuhan yang lain:
binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, bahkan air dan tanah. Tentu ini sangat
mengecewakan Tuhan, membuat Dia prihatin dan sedih. Padahal Dia sangat
menyayangi semuanya, baik manusia, binatang, tumbuhan dan semua ciptaan
lainnya. Sangat mungkin karena itu, Tuhan sangat sedih, menangis dan
“mengoyakkan jubahNya”.
Oleh sebab itu diserukanlah oleh Yoel, nabiNya, supaya
manusia kembali kepada Tuhan dengan penyesalan yang mendalam, dengan berpuasa,
dengan meratap dan menangis. Umat disuruh mengoyakkan hatinya, bukan
pakaiannya. Artinya, umat manusia disuruh berubah total mulai dari dalam
hatinya. Kalau semula meninggalkan Tuhan dan membelakangiNya, sekarang disuruh
berbalik 180 derajat, kembali kepadaNya.
Mengawali masa Pra-Paskah ini mari kita memeriksa diri kita
secara jujur di hadapan Tuhan, mulai dari hati kita, angan-angan pikiran,
perkataan sampai perbuatan tangan dan kaki kita. Seberapa jauh membahagiakan
diri kita sendiri, menghargai dan membahagiakan orang lain dan ciptaan Tuhan
yang lain? Ataukah sebaliknya, kita malah menyakiti diri sendiri, orang lain
bahkan yang mengasihi kita, bahkan orang menderita, menyakiti dan menyengsarakan
binatang, tumbuhan dan ciptaan Tuhan yang lain? Berapa kali kita sudah
mengecewakan Tuhan dan membuat Dia sedih dan menangis? Mari dengan
sungguh-sungguh menyesalinya dan mohon ampunanNya. [PDL]
“Bertobatlah karena telah mengecewakan dan menyakiti
Tuhan dan ciptaanNya, bukan sekedar untuk memperoleh anugerah pengampunanNya!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar