Senin, 03 Maret 2014

Agama Topeng Kelicikan



Bacaan : Markus 12 : 1 – 12
Nyanyian :  KJ : 440
Nats : Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia. [ayat 12]

Jelas sekali bahwa perumpamaan ini ditujukan kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat, dan pemimpin-pemimpin. Mereka dilukiskan sebagai penggarap-penggarap kebun anggur yang jahat dan juga sebagai tukang-tukang bangunan yang berat sebelah. Mereka melawan pemilik kebun anggur, mereka membunuh anaknya, dan mereka menolak batu penjuru. Mereka memilih bermusuhan dengan Allah dan anak-Nya. Mereka mendapatkan kekalahan yang menghancurkan dan kematian yang tiba-tiba.
Apakah maksud dari perumpamaan ini? Yesus mengajarkan tentang kesabaran Allah yang tidak terbatas, yang diberikan juga kepada mereka yang melawan Dia. Tetapi ketika Anak-Nya ditolak maka kesabaran-Nya berakhir, dan Allah segera menuntut pertanggungjawaban mereka.
Bacaan ini memberitakan sebuah pesan tentang jaminan dan kepercayaan kepada pengikut Yesus yang setia. Meskipun gereja mengalami masa-masa perlawanan, Yesus Kristus adalah Raja Abadi yang kemenangannya pasti. Hal ini sesuai dengan janji Tuhan melalui FirmanNya.
Sekarang ini banyak sekali para pemimpin, bahkan tokoh-tokoh agama, termasuk agama Kristen (gereja) yang seperti ahli taurat dan orang-orang farisi. Agama dipakai sebagai topeng untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompoknya, gereja dipakai sebagai bisnis untuk mencari harta dan kekayaan. Tetapi apa semudah itu Tuhan di kelabuhi? Tentu saja tidak mungkin. Akan ada saatnya topeng mereka dibuka oleh Tuhan; akan ada saatnya mereka menuai akibat dari ulah mereka. Waspadalah kita! Jangan mudah dikelabuhi oleh orang-orang bertopeng seperti itu. [HB].
Orang bodoh tidak pernah menang sama orang pintar,
tetapi orang pintar sering kalah sama orang-orang licik,
hanya orang beruntung yang tidak bisa di kalahkan sama orang licik.
Jadilah orang beruntung dengan tetap setia meneladani sikap Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar