Jumat, 23 Mei 2014

Kabar-Kabur



Bacaan: Kisah Para Rasul 15: 22-34 
Nyanyian:
KJ 54
Nats
: “Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.” (ay.31)

Mungkin kita pernah mendengar kabar yang tidak jelas sumbernya, orang menyebutnya sebagai “kabar burung”. Bila ada berita yang menyenangkan, orang menyebutnya sebagai “kabar gembira”.  Nah, kalau “kabar kabur” kira-kira apa maksudnya ya…? Mungkin yang dimaksudkan adalah kabar yang tidak jelas dan menyesatkan.
Jemaat di Antiokhia menjadi resah dengan berita yang dibawa oleh beberapa orang dari Yudea yang menyatakan bahwa apabila mereka tidak disunat maka mereka tidak akan diselamatkan (Kis 15:1). Bisa kita bayangkan Jemaat yang masih baru terbentuk justru mendapatkan pengajaran yang seperti itu? Tentu sangat menggoncangkan iman yang selama ini mereka yakini, yakni bahwa hanya Tuhan Yesuslah yang menjadi satu-satunya jalan keselamatan bagi manusia. Untunglah, ketika para Rasul dan Penatua yang ada di Yerusalem mendengar itu semua, mereka mengambil sikap untuk mengirim utusan khusus untuk menguatkan kembali iman mereka.
Saat ini banyak sekali ajaran yang bersliweran di sekitar kita. Membingungkan, menyesatkan dan berpotensi membawa perpecahan dalam Jemaat. Bagi kaum muda yang masih labil emosinya, hal seperti ini bisa berakibat fatal, yakni pupusnya kehidupan iman mereka sebelum sempat menghasilkan buah dalam kehidupan mereka. Apa reaksi kita bila mendapati anak-anak kita mendapatkan ajaran yang menyesatkan? Apakah kita menjadi ikut-ikutan sangsi atas kebenaran firman Tuhan ataukah berupaya menyampaikan kebenaran Firman Tuhan untuk menangkis ajaran-ajaran yang menyesatkan?
Marilah kita belajar untuk saling menguatkan satu dengan yang lainnya di antara warga jemaat, seperti halnya dengan Para Rasul, Penatua yang ada di Yerusalem, yang memberikan penguatan iman kepada saudara-saudaranya di Antiokhia. Selamat berjuang di tengah-tengah pergumulan iman. Yakinlah, apabila jemaat mampu menyatukan diri dengan Kristus maka si jahat dengan segala tipu-dayanya tak akan pernah dapat menggoyahkan iman kita. Amin. [DK]
“Di luar Tuhan aku lemah, di dalamNya aku menjadi kuat.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar