Senin, 19 Mei 2014

Tanah Karo Simalem



Bacaan: Kisah Para Rasul 14: 1-20
Nyanyian:
KJ 392
Nats
: “…supaya kamu meninggalkan perbuatan sua-sia dan berbalik pada Allah yang hidup…” (ay. 15)

Frase di atas adalah judul lagu berbahasa Karo yang berarti “Tanah Karo yang Indah” Lagu ini dinyanyikan oleh para mahasiswa Teologi asal tanah Karo dalam ibadah Fakultas Teologia UKDW beberapa saat lalu. Lagunya sangat mendayu, gerak tari tor-tor para mahasiswa juga sangat indah. Tetapi yang paling menyentuh adalah saat melihat sorot mata mereka yang dirundung duka. Tanah Karo tak lagi simalem (indah).Gunung Sinabung yang dulu memberi keindahan dan kehidupan sekarang jadi sumber malapetaka dan kengerian. Namun ada hal menarik yang terjadi di sana, Gereja tak menutup mata. Gereja-gereja yang berada di tempat aman dari bencana Sinabung membuka gedungnya sebagai tempat pengungsian. Para pengungsi tak ditanya agamanya atau di mana kewargaannya, gereja hanya membuka pintu selebar-lebarnya untuk memberikan naungan.
Gereja terbuka inilah yang juga sedang dirintis oleh Paulus dan Barnabas. Pelayanan kedua rasul itu sangat sulit karena ada kelompok yang menolak mereka dan bahkan berusaha membunuh mereka. Di tengah kesulitan tersebut, Paulus dan Barnabas menyembuhkan seorang lumpuh. Karena mujizat itu, penduduk Listra mengira mereka adalah dewa yang turun ke dunia. Paulus dan Barnabas punya kesempatan untuk meninggikan diri sebagai dewa, namun mereka tak melakukannya. Mereka malah berseru, “kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu supaya…berbalik pada Allah.”
Bagaimana dengan Gereja kita saat ini? Yang menjadi tugas Gereja bukan hanya mengusahakan agar PKT terpenuhi, bukan hanya seabrek rapat untuk menyusun rencana strategis, namun bagaimana gereja yang kita hidupi terbuka bagi sesama dan turut mengabarkan Injil di tengah dunia. Mari terus menyusun PKT, mari terus ber-rapat tapi jangan lupa bahwa PKT dan rapat kita adalah bagian untuk memberitakan KerajaanNya yang sungguh simalem. (Rhe)

Three things I pray: To see Thee more clearly, Love Thee more dearly, Follow Thee more nearly, day by day.
(3 hal aku berdoa: MelihatMu lebih jelas, mengasihiMu lebih sungguh, mengikutiMu lebih dekat hari demi hari)
(St. Richard Chicester)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar