Selasa, 09 September 2014

Bersaksi Dengan Leluasa



Bacaan : 1 Timotius 3 : 1 – 13  |  Pujian: KJ 462 : 1
Nats : “… karena mereka yang melayani dengan baik memperoleh kedudukan yang baik, sehingga dalam iman kepada Yesus Kristus mereka dapat bersaksi dengan leluasa” [ayat 13]
Pada waktu dilantik atau diberkati, kita ditanya  “apakah saudara-saudara bersedia…..” jawab sudara, “ya, saya bersedia..” bersedia dalam hal yang seperti apa? Tentunya yang bisa menjawab adalah saya dan saudara sebagai. Kenyataannya, kita belum mampu mewujudkan kesediaan kita untuk melayani Tuhan dan jemaatnya atau kesediaan yang lain. Masih ada saja anggota Majelis yang belum mampu jadi teladan karena “telatan”.
Kalau kita membaca bacaan hari ini, sebenarnya kita harus merasa malu karna belum memenuhi syarat sebagai penetua, diaken, dan Guru  Injil atau warga jemaat yang baik.  Kita belum mampu melayani dengan baik di jemaat masing-masing. Tentunya kita masih ingat ajaran dari Ki Hajar Dewantara yaitu; “Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani”. Apakah kita sebagai anggota majelis sudah bisa memberikan teladan, semangat, dan memberikan kekuatan serta motivasi pada jemaat kita? Apakah kita sudah memenuhi kewajiban sebagai warga jemaat? Sudah barang tentu, jawaban kita dengan segala kerendahan hati mengatakan belum. Bacaan pada hari ini mengingatkan kita, bagaimana Paulus memberikan dorongan kepada Timotius supaya para hamba-hambanya atau pelayannya untuk dapat melayani dengan baik sehingga memperoleh kedudukan yang baik, supaya dalam iman kepada Yesus Kristus mereka dapat bersaksi dengan leluasa (ay. 13). Bagaimana kita dapat bersaksi dengan leluasa jika hidup kita sendiri, rumah tangga kita sendiri, dan pelayanan kita belum baik? Marilah, mengoreksi diri kita masing-masing. Apabila dalam pelayanan kita masih kurang baik, di saat-saat akhir dauran, kita mampu merubah diri untuk melayani Tuhan dan jemaat-Nya dengan baik. Mulai saat ini, diri kita sendiri, keluarga, jemaat, dan seterusnya. Nasehat Paulus ini juga berlaku untuk kita semua, Majelis dan warga jemaat. Supaya kita leluasa bersaksi dan melayani Tuhan. Dengan kata lain, tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Selamat melayani, Tuhan memberkati. [DG]
“Lebih baik melayani, daripada dilayani.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar