Kamis, 11 September 2014

Satu Hati



Bacaan : Lukas 7 : 31 – 35  |  Pujian: KJ 448
Nats : “…kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis!” [Ayat 32b]

Kita semestinya, satu hati meraih cinta
Jangan ada lagi perbedaan….

Lirik lagu di atas cukup populer di tahun 1990 an. Group Band Dewa 19 yang saat itu menjadi idola para remaja sukses membawakan lagu ini sehingga menjadi Hits di kalangan anak muda. Liriknya menyentuh hati. Menceritakan tentang pentingnya satu hati di dalam meraih cinta.
Sulitkah bersikap satu hati? Yang pasti tidak mudah dan perlu komitmen serta pengorbanan egoisme pribadi. Padahal satu hati adalah sebuah resep utama untuk mencapai tujuan hidup. Itu berlaku bagi siapa saja. Bukan hanya bagi pasangan hidup dalam sebuah pernikahan, tapi juga dalam kehidupan bersama di dalam sebuah persekutuan.
Hidup bersama dalam sebuah persekutuan tentu memiliki tujuan. Bukan hanya sekedar menjalankan persekutuan dengan kegiatan yang rutin tanpa tujuan yang pasti. Salah satu tujuan yang ditetapkan biasanya adalah menjadi rekan sekerja Allah yang membagikan rahmat dan kebaikan Allah kepada sesama. Persekutuan orang-orang yang percaya kepada Kristus selalu mendengungkan hal itu. Sebuah tujuan mulia yang hanya bisa dicapai ketika setiap orang yang terlibat di dalamnya bersikap satu hati dalam menjalankan setiap kegiatan. Perasaan satu hati dan satu tubuh mutlak diterapkan. Satu orang berbahagia, semua berbahagia. Demikian pula satu orang menderita, yang lain merasakan pula penderitaannya.
Jangan sampai ada orang yang tertawa dan berbahagia di atas penderitaan orang lain. Atau menari ketika rekan sekerjanya sedang berkabung. Menempatkan diri secara tepat dan proposional  dalam sebuah situasi adalah sebuah sikap bijak. Bila kita tidak mampu melakukannya, maka jangan pernah menyalahkan penilaian orang lain tentang kematangan dan kedewasaan kita. Meraih cita-cita dengan perjuangan bersama, akan terasa menyenangkan. Terutama ketika mendapati hasil yang sesuai dengan pengharapan. [Oka]
“Perbedaan bukanlah penghalang untuk menyatukan hati.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar