Selasa, 23 September 2014

Penolakan Itu Menyakitkan ?



Bacaan : Lukas 9 : 51 – 56  |  Pujian: KJ 362:2
Nats: “Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia…” [ayat 53]
Mari kita bayangkan sosok yang paling kita cintai dalam hidup kita, dan mari menghayati beberapa pertanyaan berikut ini! Bagaimanakah perasaanku jika orang yang aku cintai:
1. berbicara kasar kepadaku?
2. menutup telepon sebelum aku selesai berbicara?
3. memintaku pergi dari hadapannya?
4. tidak mau menjawab pertanyaanku?
5. merasa malu berada dekat denganku?
Sedemikian pulalah rasa sakit hati para murid Tuhan Yesus ketika melihat Tuhan Yesus ditolak oleh orang Samaria. Sampai-sampai mereka ingin membalas tindakan orang Samaria itu dengan mendatangkan api dari langit untuk membinasakan mereka. Tetapi Tuhan Yesus justru menegur para murid supaya mereka tidak membalas penolakan orang Samaria. Kasih Tuhan Yesus tidak pernah berbatas dan bersyarat. Meski kepada orang-orang yang telah menolak-Nya, kasih itu tetap saja berlaku. Inilah yang hendak diajarkan Tuhan Yesus kepada para murid, termasuk kepada kita semua. Seberapapun menyakitkannya sebuah penolakan yang kita rasakan, kita tidak berhak melakukan pembalasan dalam bentuk apapun.
Melalui pengajaran ini, kita semakin memahami bahwa karya keselamatan Tuhan Yesus itu bersifat universal, termasuk bagi orang Samaria. Orang Samaria yang dimaksudkan adalah para penduduk wilayah tengah Palestina, yang dianggap sebagai bangsa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai hidup baik yang diyakini oleh orang Yahudi. Sehingga dalam sejarah Alkitab, orang Samaria selalu menjadi kelompok yang disisihkan dan dianggap jahat. Namun, Tuhan Yesus mematahkan tradisi ini, dengan mengajarkan kepada para murid untuk tidak melakukan pembalasan dengan perbuatan menyakitkan yang dilakukan orang Samaria kepada Tuhan Yesus. Melalui sebuah penolakan,  Tuhan Yesus mengajarkan kasih yang tidak biasa, yaitu kasih yang sesungguhnya: tak bersyarat, tak berbatas.
Bagaimanakah dengan kita? Apa yang akan kita lakukan ketika orang lain menolak kita atau menyakiti hati kita? [Dee]
“Kemenangan yang paling indah ialah yang bisa menaklukkan hati sendiri” (La Fontaine)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar