Senin, 15 September 2014

Mau Sembunyi Dimana ?



Bacaan : Lukas 8 : 16 – 18  |   Nats : Ayat 17  |  Pujian: KJ 323
Ada sebuah pepatah yang berbunyi: “Sepandai-pandai orang menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga baunya.” Pepatah ini memang benar adanya. Memang siapa saja dapat menyembunyikan bangkai agar tak terlihat oleh mata, tetapi bau yang ditimbulkan akan membuat orang mencari sumber bau tersebut sehingga dapat membuang bangkai itu jauh-jauh agar tak lagi tercium baunya. Tentu saja itu hanyalah sebuah kiasan yang menggambarkan bahwa manusia dapat saja menyembunyikan perilaku buruknya dari orang lain, namun di hadapan Tuhan, siapa yang dapat menyembunyikannya?
Bukankah Tuhan itu adalah Terang sejati. Jika seperti demikian tentu saja tak ada tempat segelap apapun yang tak dapat diterangi olehNya. Tidak ada kejahatan yang akan tersembunyi selamanya. Contohnya: banyak pejabat yang telah memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri. Namun serapi dan sepandai-pandainya dia menutupi perbuatan jahatnya, toh pada akhirnya harus berakhir sebagai pesakitan (orang hukuman).
Sebagai warga negara, mungkin kita menjadi tidak yakin ketika kasus yang melibatkan seorang pejabat yang korup akan diadili dengan sungguh-sungguh. Bahkan kita merasa bahwa seolah-olah mereka seperti orang yang kebal hukum, senyam-senyum meski menjadi tersangka, seolah-olah apa yang mereka lakukan adalah sesuatu yang benar. Namun benarkah demikian? Siapakah yang dapat melawan keadilan Tuhan? Tidak ada orang yang mampu melakukannya.
Mari kita bersikap jujur, apa adanya. Tak ada lagi yang disembunyikan. Mari kita menelanjangi diri kita masing-masing. Terang yang dikaruniakan kepada kita, kita pergunakan untuk menerangi sisi gelap dari hati dan pikiran kita, agar kuasa kegelapan tak lagi menguasai diri kita. Mari kita jadikan terang Tuhan sebagai suluh yang senantiasa bersinar di dalam perjalanan kehidupan kita. Amin.  [DK]
“Firman-Mu adalah pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar