Kamis, 09 Januari 2014

Kesalehan Sosial



Bacaan : Lukas 4 : 14 – 22
Pujian :  KJ 231 : 1 – 2

Pelayanan yang dilakukan oleh Yesus Kristus merupakan pelayanan yang estafet (terus menerus tanpa henti). Pelayanan yang padat tentunya menguras tenaga,  pikiran dan waktu serta pasti diperhadapakan dengan berbagai tantangan. Ketika tersiar kabar bahwa Yesus Kristus akan kembali ke Galilea dan mengajar di rumah ibadat maka orang banyak datang untuk mendengarkan ajaranNya. Pada suatu hari Sabat ketika Dia mengajar, kepadaNya diberikan Kitab Nabi Yesaya untuk dibacakan.
Tuhan Yesus menyampaikan kabar baik untuk orang-orang menderita karena kemiskinan, tertawan, orang buta dan tertindas. Dia menyampaikan kabar baik ini karena Roh Tuhan ada padaNya. Dalam kisah pelayananNya diketahui bahwa Dia tidak hanya memberitakan kabar baik itu, melainkan menggenapinya dengan menolong orang-orang menderita itu. Pelayanan kabar baiknya membuat orang banyak terkagum-kagum dan tercengang-cengang.
Kalau Roh Kudus ada pada seseorang, maka orang itu akan menyampaikan kabar baik dan melakukannya bagi orang-orang yang menderita. Itulah bukti utama adanya Roh Kudus pada diri seseorang, bukan sekedar berbicara dalam bahasa roh. Roh Tuhan berkarya menggerakkan orang untuk memberlakukan kasih dan karya Allah untuk umatNya yang menderita. Jikalau Roh Tuhan tinggal dan berkarya di dalam diri seseorang, maka orang itu akan mempunyai kesaleha sosial.
Setiap orang yang sudah dibaptis, termasuk kita tentu mengaku bahwa Roh Tuhan ada kita. Sebab, ya dalam baptisan itulah Roh Tuhan dicurahkan kepada kita. Tentu tidak ada orang Kristen yang mau dianggap tidak kadunungan (ketempatan) Roh Tuhan. Tetapi pengakuan kita tentang adanya Roh Tuhan di dalam diri kita membutuhkan bukti nyata. Untuk itu mari kita tunjukkan buktinya dengan memberikan perhatian dan pertolongan yang nyata kepada orang-orang yang menderita: miskin, sakit, susah, tertindas, terpenjara, dsj. [PDL]
“Pengurapan Roh Kudus nyata dalam kesalehan sosial orang percaya”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar