Bacaan
: Markus 3 : 22 – 30
Nyanyian : KJ 422
Nats : “…bagaimana iblis dapat mengusir iblis?” [ayat 23]
Nyanyian : KJ 422
Nats : “…bagaimana iblis dapat mengusir iblis?” [ayat 23]
Beberapa tahun lalu, kita dapati tayangan televisi yang
menampilkan perburuan hantu. Dalam tayangan itu di tampilkan para pelaku yang
memiliki ilmu spritualitas, berbusana putih “berperang” melawan hantu.
Rumah-rumah atau tempat-tempat yang dianggap sarang hantu, mereka datangi. Lalu
mereka melakukan upaya pembersihan, agar hantu-hantu itu tidak mengganggu
kehidupan manusia.
Tentu yang sering kita dengar adalah hanya orang-orang yang
memiliki spirtualitas tinggilah yang dapat mengusir hantu. Tidak pernah ada
cerita orang biasa, dengan tingkat spiritualitas biasa yang dapat mengusir
hantu. Apalagi cerita tentang orang yang tidak mempunyai spiritualitas. Dengan
kata lain hanya orang tertentu yang memiliki kuasa untuk mengusir setan.
Yesus dengan tegas mengatakan, “bagaimana iblis dapat
mengusir iblis?” Ini terjadi ketika Yesus merasa kekuasaan-Nya diragukan,
bahkan keberadaan-Nya dianggap tidak waras. Ada pula yang beranggapan Yesus
menaklukan Iblis dengan kuasa Beelzebul yang dianggap sebagai “Pangeran
Setan”. Tentu hal ini tidaklah benar. Yesus berusaha memberikan pemahaman
yang benar, bahwa bagaimana mungkin kegelapan dapat mengalahkan kegelapan?
Kita semua tahu, bahwa hanya cahaya yang dapat mengusir
kegelapan. Walaupun cahaya itu hanya berasal dari sebatang lilin, tapi cukuplah
untuk mengusir kegelapan. Yesus adalah Cahaya yang mengusir kegelapan. Terang
yang dibawa-Nya adalah terang Illahi yang berkuasa mengusir kegelapan yang ada
di dalam hati setiap umat manusia. Terang itu memampukan kita untuk menjalani
kehidupan yang lebih baik.
Hanya Yesuslah yang dapat menjadi terang sejati di dalam
kehidupan kita. Setiap orang yang hidup dekat dengan-Nya tidak akan pernah
mendapati dirinya hidup di dalam kegelapan. Terang dan cahaya Yesus itu terus
bersinar dapat dirasakan oleh siapa saja. Sebagai pengikut-Nya, kita pun
diharapkan untuk memancarkan kasih Kristus kepada setiap orang. Dan itu
bisa kita lakukan lewat perbuatan, perkataan dan sikap hidup kekristenan kita.
[Oka]
“Yesus adalah terang sejati, yang
menjadi lentera kehidupan umat manusia”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar