Senin, 13 Januari 2014

Rising Star



Bacaan : Ibrani 1 : 1 – 6
Nyanyian : KJ 275
Nats : “Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firmanNya yang penuh kekuasaan.”[ayat 3]
Istilah “Rising Star” atau bintang yang bersinar cemerlang, biasanya dipakai untuk menggambarkan potensi masa depan yang dimiliki seorang tokoh. Karena kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya, dia dianggap akan menjadi pemimpin besar yang bersinar di masa depan. Potensi itu terlihat alami, tidak dibuat-buat, sehingga publik melihat dan meyakininya.
Yesus Kristus adalah “rising star” yang tercatat secara luar biasa di dalam Alkitab. Keberadaan-Nya yang singkat di dunia ini membawa arti dan warna tersendiri dalam sejarah kehidupan umat manusia. Teladan kasih yang diberikan-Nya menorehkan kesan yang begitu mendalam. Sikap hidup yang bersahaja, namun penuh ajaran kasih tanpa batas membuat dunia ini mengakui bahwa Yesus adalah pelaku kasih yang sejati.
Sebagai pribadi yang memancarkan cahaya kemuliaan Allah, Yesus memberikan diri-Nya secara total untuk umat manusia yang dikasihi-Nya. Sejarah mencatat bahwa Yesus tidak pernah pilih-pilih dalam bergaul dan membagikan kasih-Nya.  Ada orang cacat, sakit, penjahat bahkan pelacur yang di terima-Nya dan dipulihkan kehidupan spiritualitasnya menjadi lebih baik.
Dia adalah “rising star” sejati yang memancarkan wujud cahaya Allah yang penuh kasih. Semua yang telah diajarkan-Nya abadi dan dilakukan oleh umat manusia yang hidup beribu-ribu tahun sesudahnya. Kemerlap cahaya yang diberikan-Nya masih ada dan akan terus ada di dalam hati setiap orang yang percaya kepada-Nya. Kesaksian para penulis Alkitab menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dimiliki Yesus adalah kepemimpinan yang melayani, yang menggunakan kekuasaan-Nya untuk melayani umat manusia, bukan untuk memperbudak manusia. Kepemimpinan yang melayani inilah yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan dan dicari oleh masyarakat.
Betapa bangganya kita, memiliki pemimpin yang sejati seperti Tuhan Yesus. Yang bisa kita temui setiap saat dalam hubungan spritualitas pribadi kita. Dia dekat dan melekat di hati kita. Bila kita tulus dan taat kepada-Nya. (Oka)
“Bintang sejati memancarkan cahaya yang tak pernah padam dan tenggelam oleh waktu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar