Bacaan :
Markus 6:7-13.
Pujian: KJ 395
Nats: “Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka” (ayat 11)
Pujian: KJ 395
Nats: “Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka” (ayat 11)
“Dan,
Indonesia memilih….” adalah sebuah kalimat “keramat” yang selalu diucapkan oleh
seorang presenter acara Talent Show yang sedang tayang di televisi kita. Setiap
kontestan pasti berusaha menyanyi dengan sebaik mungkin agar dipuji juri dan
dipilih oleh pemirsa. Namun, nasib mereka di ajang menyanyi itu bukan hanya
ditentukan oleh kualitas suara melainkan voting sms pemirsa.
Tak peduli sebagus apapun suara dan penampilannya, jika tak terpilih ya pulang.
Pendeknya, pilihan pemirsalah yang berkuasa!
Masalah pilih memilih, juga
sangat dihargai oleh Tuhan Yesus. Bacaan kita hari ini menggambarkan pengutusan
yang diberikan Tuhan Yesus pada keduabelas murid. Pengutusan ini istimewa
karena Markus menggambarkan instruksi Tuhan Yesus untuk para murid dengan
sangat detail: apa saja yang boleh atau tidak boleh dibawa (ay. 8), apa saja
yang boleh dan tidak boleh dipakai (ay. 9) dan apa yang harus mereka lakukan
jika diterima atau ditolak (ay.10-11). Para murid diutus untuk memberitakan
pertobatan bagi semua orang (ay. 12-13). Namun Tuhan Yesus menyadari bahwa setiap
orang memiliki hak pilih untuk bertobat atau tetap ada di dalam kegelapan.
Karena itu, Dia menginstruksikan para murid yang ditolak untuk “…keluarlah dari
situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.”
(ay.11). Instruksi “keluarlah” dan “kebaskanlah debu yang di kakimu” bukanlah
sebagai bentuk pemaksaan, melainkan penghargaan Tuhan pada tiap pilihan
manusia, termasuk yang menolak Dia.
Kita masing-masing memiliki
kehendak bebas, kita dikaruniai akal budi untuk memilih. Allah telah memilih
kita secara khusus untuk menjadi anak-Nya. Setiap pilihan yang kita lakukan
mengandung konsekwensi dan tanggung jawab, apapun pilihan kita itu. Mari kita
memilih dengan kesanggupan menanggung konsekwensi dan tanggung jawabnya! (Rhe)
“Hidup penuh berkat adalah hasil
dari keberanian memilih dan kemauan untuk menjalankan pilihan itu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar