Bacaan : Efesus 2:19-22.
Pujian: KJ 451:1
Nats: “Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (ayat 21)
Pujian: KJ 451:1
Nats: “Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan” (ayat 21)
Jika kita ditanya tentang rumah yang kita impikan, tentu akan
menjadi sangat beragam. Semua dijawab sesuai dengan imajinasi dan keinginan
kita. Mungkin kita akan menjawab, “rumah
yang besar” atau mungkin “rumah
yang berhalaman luas” dan seribu jawaban lainnya. Pada saat kita
berbicara tentang kebutuhan tempat tinggal atau rumah, kita juga perlu berpikir
tentang perawatannya. Jika kita memiliki rumah yang rapi, bersih, indah, maka
kita akan merasa sangat nyaman tinggal di dalamnya. Bahkan, tetangga yang melihat
rumah kita juga ikut merasa senang, dan nyaman untuk singgah.
Kehidupan kita juga digambarkan seperti bangunan. Namun bangunan
ini bukanlah bangunan yang mati, yang sudah selesai finishingnya.
Bangunan ini terus tumbuh. Artinya terus ditata dan diatur serta dipelihara.
Sebagaimana bangunan sesudah selesai pembangunannya masih sering ada tambahan
dan pembenahan bahkan renovasi. Sehingga, bangunan itu makin hari makin rapi,
indah, tetap bersih dan nyaman ditempati. Demikianlah juga kehidupan kita perlu
terus ditata, diatur, dipelihara atau dibersihkan atau bahkan kalau sudah
terlalu banyak yang rusak harus direnovasi. Sehingga, menyenangkan bagi kita
dan juga bagi orang lain, menyenangkan untuk dipandang dan disinggahi.
Jika dibawa ke dalam suasana
rumah rohani kita, apakah kita juga memiliki imajinasi dan harapan tentang
bagaimana rumah rohani kita? Apakah kita juga sempat berpikir bagaimana cara
merawat rumah rohani kita supaya kita merasa nyaman tinggal di dalamnya? Ketika
kita mampu hidup di dalam Dia, maka di dalam iman kita akan tumbuh bangungan
iman yang tersusun dengan rapi. Dan saat itulah, kita juga akan mampu
mendatangkan damai sejahtera untuk semua orang yang ada di sekitar kita. Karena
rumah rohani yang kita huni sangat nyaman, membuat kita mampu mengendalikan
emosi, mampu menunjukkan sikap ramah kepada sesama, mampu menyatakan kasih
lewat cara-cara sederhana. [WK]
Sikap yang penuh dengan kebaikan adalah cerminan rumah rohani
yang sehat, rapi, dan indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar