Bacaan: Mat 13: 36-43
Nats: “ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.” (ay. 38)
Nats: “ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.” (ay. 38)
Ketika kita mendengar atau
melihat orang-orang melakukan kejahatan, sampai mengakibatkan tewasnya
seseorang, kita prihatin, jengkel atau bahkan kita mengatakan “moga-moga orang
jahat itu ditumpas oleh Tuhan.” Apalagi kalau kejahatan itu dilakukan kepada kita
atau keluarga kita, lebih lagi kalau berkali-kali seolah tiada henti. Rasanya
kita ingin sekali Tuhan melenyapkan orang-orang jahat dari dunia ini.
Para murid Tuhan Yesus
menanyakan arti perumpamaanNya. Adalah baik bahwa para murid itu menanyakan
sesuatu yang tidak dimengerti. Rupanya di balik ketidakmengertian itu mereka
juga berharap supaya lalang itu dicabut saja. Tuhan Yesus dengan sabar menjawab
pertanyaan mereka, Dia tidak mengecam ketidakmengertian mereka. Tuhan Yesus
menjelaskan bahwa akan ada waktunya lalang itu dicabut dan dibakar di dalam
api, yaitu pada akhir zaman. Jadi kejahatan itu tidak akan pernah berhenti
sampai akhir zaman.
Janganlah pernah malu bertanya.
Tidak ada ruginya orang bertanya, toh tidak perlu membayar. Jangan malu
dianggap bodoh karena bertanya, sebab toh kemudian akan jadi tahu dan mengerti.
Lebih baik dianggap bodoh tapi kemudian tahu, dari pada sok tahu dan
mengerti tapi kemudian diketahui tidak mengerti dan tidak bisa; malah jadi
malu.
Setiap kali kita mendengar,
melihat atau mengalami kejahatan, janganlah terlalu jengkel apalagi marah.
Karena Iblis masih bekerja di dunia ini. Karena masih begitu banyak orang yang
dikuasai dosa. Jadi bila ada yang jahat, ada ketidakberesan, masalah di dunia
ini, itu semua wajar. Itulah dunia. Sabar dan teguhkanlah hatimu! [ST]
“Untuk jadi sabar, pandanglah segala ketidakberesan dan
kejahatan sebagai sesuatu yang wajar!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar