Bacaan : Yeremia 15:10 – 16:21.
Pujian: KJ 292: 1
Pujian: KJ 292: 1
Kadangkala
pada suatu waktu pikiran kita menerawang jauh ke masa lalu. Ada peristiwa yang
menyedihkan. Namun juga ada kenangan tentang keindahan hidup masa lalu.
Kemudian kita berandai-andai seumpama keadaan indah itu terulang lagi. Pikiran
ini muncul bisa dipicu bila kita ada dalam suasana hati yang sedang kalut. Kita
mudah terbuai dengan kenangan indah dan ingin terulang kembali. Nah,
pertanyaannya, jika kita mampu membawa masa lalu ke masa kini, apa yang akan
kita kerjakan? Akan dikembalikan kepada keadaan yang bagaimanakah masa
lalu itu dalam keadaan masa kini? Apakah kita mampu menggunakan masa lalu agar
membawa semangat? Ataukah malah sekedar mengenang untuk bernostalgia semata?
Kita memang bisa belajar dari kegagalan masa lalu dan kemudian merancang masa
depan yang lebih baik.
Selaku
orang Kristen, dengan berpedoman pada Alkitab, kita akan menemukan banyak
pelajaran kehidupan yang ideal dan indah untuk dilakukan. Meski demikian
idealisme yang ada di Alkitab itupun tetap memerlukan penafsiran secara kontekstual.
Masa lalu sebaiknya menjadi bayangan dan idea, namun tidak dimutlakkan secara
literer karena situasi telah berubah. Melalui pembacaan Alkitab dan pemaknaan
secara bersama-sama akan ada peluang agar idea kehidupan yang ideal itu bisa
menjadi milik bersama. Oleh karena itu perlu pengenalan cita-cita dan kehendak
yang dimiliki dan dibangun bersama. Selain ada rasa saling menghargai sekaligus
juga rasa menjaga kebersamaan.
Dalam
perkembangan dunia masa kini, pengikut Allah perlu mencari hal yang lebih
kontekstual untuk masa kini dan masa depan. Tetap ada saling mengingatkan bila
ada ketidak sesuaian dengan harapan semula. Perlu perjuangan yang dilakukan
oleh komunitas untuk mencari kehendak bersama dan memikirkan pengaruh
kegembiraan yang ditimbulkan bagi semua. Perlu ada komitmen total. Dengan
mengaku kepada Allah tentang keberadaan, sebagaimana Yeremia, maka upaya
meneliti diri agar tetap bisa menjadi penyampai kabar dari Allah kepada dunia
akan semakin disempurnakan. Melalui kedekatan tentang idea yang benar maka
manusia akan kembali sebagai pribadi yang setia kepada panggilan Allah. Semoga
kita semua bisa menjadi bagian penggerak kesadaran tentang idea hidup yang
benar di tengah kehidupan bangsa yang seperti ini saat ini. [WK]
Menggapai yang ideal perlu
kebersamaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar