Minggu, 05 Agustus 2012

Dia Tidak Bisa... Tapi Aku Bisa


Bacaan : Efesus 4:30 – 5:2.
Pujian: 249

Nats: “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, ….” (ayat 31)
“Saya merasa jengkel dengan dia bu, kenapa saat saya meminta bantuannya, dia tidak mau menolong. Tapi giliran saya tidak butuh bantuannya, dia ngrecoki pekerjaan saya!” Begitulah sepenggal keluhan karyawan yang merasa terganggu dengan keberadaan teman baru di ruangan kerjanya.
Kita, tidak pernah bisa mengubah orang lain menjadi sama dengan yang kita inginkan. Sangatlah sulit mencegah orang lain merasa tidak suka kepada kita. Kita tidak bisa mengunci mulut orang lain supaya tidak mengeluarkan kata-kata yang menyakiti kita. Jadi, jika orang lain tidak bisa kita ubah menjadi seperti keinginan kita, maka kitalah yang harus mau berubah untuk bisa memahami keadaan orang lain. Allah memberikan kepada kita kebaikan hati, kebersihan pikiran, kesucian jiwa. Lalu apakah kita membiarkan semua anugerah itu menjadi tercemar karena kejengkelan kita kepada orang lain?
Seharusnya, tidak ada orang yang berhak untuk membuat kita bersedih, sakit hati, marah, dendam, dan membenci. Karena semua itu mungkin hanya membuat kita menangis semalam dan meratapi perbuatan orang lain. Yang harus diubah adalah sudut pandang kita dalam menghadapi sebuah perbedaan. Saatnya berjuang bukan untuk mengubah orang lain, tetapi mengubah diri sendiri menjadi lebih baik, sebaik karunia Allah yang mula-mula diberikan dalam hidup kita. [RH]
Mengubah sudut pandang kita untuk menghilangkan kepahitan, kegeraman dan  kemarahan hati adalah sebuah perjuangan yang bisa kita raih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar