Senin, 27 Agustus 2012

Anti Status Palsu


Bacaan : Yohanes 1: 45-51.
Pujian: KJ  370
Teknologi kecantikan semakin hari semakin canggih. Hidung pesek bisa dibuat menjadi mancung. Kulit hitam bisa diputihkan dengan bedak. Alis dan bulu mata pun bisa dipermak agar nampak lebih menarik. Bagi pria, rambut yang rontok dan menjadikan botak bisa diperbaiki sehingga tidak nampak kebotakannya. Semua demi penampilan diri agar lebih menarik. Itulah trend (kecenderungan) kehidupan manusia masa kini. Apakah ini salah? Tentu tidak. Semuanya tergantung tujuan dan motivasi kita pada saat melakukan itu semua.
Belakangan ini marak pula istilah status palsu, yaitu kondisi di mana seseorang tidak menjadi dirinya sendiri. Memakai “sebuah topeng” agar nampak lebih baik untuk mendapatkan penghargaan dari sesama. Penampilan, tutur kata dan gaya yang bahasa baik. Tetapi niat dan motivasi tidak sesuai dengan apa yang nampak. Itulah kepalsuan diri.
Betapa bahagianya kita sebagai umat milik Kristus. Dia adalah Tuhan yang memberikan teladan kehidupan tanpa kepalsuan. KasihNya nyata dan tak menuntut balas. JanjiNya ya  dan amin, berlaku penuh bagi kita yang percaya kepadaNya. Dia mengajarkan kasih kepada kita. Dan bukan hanya sekedar berbicara dan mengajarkan, melainkan membuktikan diriNya dengan mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dia tidak hanya sekedar mengajar dan berbicara saja. Tetapi tindakanNya nyata khususnya dalam memberikan pertolongan kepada kita.
Pertanyaan yang penting bagi kita adalah apakah kita berani dan bisa menegakkan kehidupan yang bermutu dan berintegritas? Kehidupan tanpa topeng, yang selalu selaras antara pikiran, ucapan maupun perbuatan? “Integritas adalah kesesuaian antara pikiran, ucapan dan tindakan.” [Oka]
“Semua orang pasti suka kehidupan yang asli, bukan yang palsu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar