Bacaan : Matius 20:20-28.
Pujian: KJ 433
Nats: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu” (ayat 26)
Pujian: KJ 433
Nats: “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu” (ayat 26)
Pada
suatu jam makan malam, saya dan keluarga duduk di salah satu gazebo bambu di
restoran lesehan laris di Malang. Malam itu kami mengadakan acara syukuran atas
wisuda adik saya. Sembari menunggu pesanan kami datang, saya melihat seorang
gadis berseragam pelayan yang sedang sibuk mencatat pesanan diteriaki oleh
seorang tamu. “Mbaaaaak, minumannya manaaa? Makanan sudah habis kok minumnya
belum datang!!” Si gadis itu meminta maaf, lalu segera menuju ke dapur
untuk mengambilkan minuman. Saat ia kembali membawa nampan minuman, tamu lain
berteriak pula “mbaaak….gurami bakarnya mana?? Ge Pe El dong!!” (GPL singkatan
dari “Gak Pake Lama”). Mbak-nya hanya mengangguk-angguk, menyeka keringat dan
hilir mudik kembali melayani para tamu yang memarahinya. Saya yakin, jika boleh
memilih si mbak itu pasti ingin menjadi tamu yang minta dilayani saja daripada
jadi pelayan yang dimarahi dan diteriaki.
Profil
pelayan di atas mungkin membuat kita mengernyitkan dahi, saat membaca ayat
26. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa untuk menjadi orang besar, orang yang
dihormati oleh orang lain, kita harus “…menjadi pelayan.” Dan untuk menjadi
orang yang terkemuka, kita harus “…menjadi hamba” (ay. 27). Bagaimana mungkin
seorang pelayan dan hamba yang disuruh-suruh dan dimarahi bisa menjadi orang
besar dan orang terkemuka? Yang ada, para pelayanlah yang harus menghormati
para tamunya dan bukan sebaliknya.
Sebenarnya,
pemahaman inilah yang ingin dirubah oleh Tuhan Yesus. Dengan memberikan syarat
menjadi pelayan bagi mereka yang ingin menjadi orang besar dan menjadi hamba
bagi mereka yang ingin menjadi yang terkemuka, Tuhan Yesus ingin mengajar para
murid dan juga kita saat ini untuk menghargai sesama tidak peduli apapun posisi
dan kedudukannya. Dengan demikian, tak ada lagi penindasan, yang ada hanyalah
suasana harmonis dan saling menghargai. Oh indahnya….
Ayo
belajar jadi pelayan… Ge Pe El ya!! (Rhe)
“Buah dari cinta Tuhan adalah
pelayanan.” (Bunda Theresa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar