Nyanyian : KJ 389
Nats : Ia berkata kepada mereka “Siapakah diantara kamu yang tidak segera menarik keluar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?” [Ayat 5]
Menurut hukum Yahudi, hari Sabat adalah hari istimewa, hari untuk berdoa di Bait Suci. Menurut orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menyembuhkan orang sakit dan mangusir roh-roh jahat pada hari Sabat adalah melanggar hukum. Yesus melakukan itu pada hari Sabat. Karena itu mereka menganggap Yesus sangat berbahaya karena tidak mengindahkan agama Yahudi, sehingga kegiatannya itu harus dihentikan.
Dalam bacaan kita, orang Farisi mengundang Dia untuk makan bersama pada hari Sabat. Pada saat itu datanglah orang sakit busung lapar di hadapan Yesus. Setelah bertanya kepada yang hadir apakah boleh menyembuhkan orang sakit di hari Sabat dan tidak ada yang menjawab, maka tanpa keraguan sedikitpun Yesus memegang tangan orang sakit itu dan sembuhlah orang itu. Yesus menunjukkan bahwa kasih lebih mulia dari peraturan yang kaku dan membiarkan orang menderita. Kasih Yesus tidak terbatas waktu dan tempat, walaupun pada hari Sabat. Yesus tetap menyatakan belas kasihNya dengan menyembuhkan orang sakit. Dan semua itu dilakukan dengan segala risiko di tengah-tengah orang yang melawan Dia. Untuk menghormati orang lain, Yesus tidak pernah menolak undangan makan walaupun itu musuh. Ia akan memanfaatkan kesempatan untuk terjadinya perubahan pada diri orang-orang yang mengundang dengan harapan musuh-musuhNya dapat menjadi sahabat.
Kasih terhadap sesama dengan menolong itulah teladan Yesus kepada kita, walapun dengan konsekuensi tanggapan negatif dari pihak lain. Di samping itu Yesus juga mengajarkan kita untuk menghargai orang lain, rendah hati dalam menempatkan diri pada posisi yang tepat dengan perilaku bijaksana dan sopan. Bagaimana kasih kita? Bagaimana kasih lembaga kita, gereja? Apakah sudah menjadi yang lebih utama dari pada peraturan yang kita buat sendiri? Amin. [Sri]
“Kasih menjadi dasar dan tujuan dari peraturan yang baik”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar