Bacaan : Yakobus 1 : 19 – 27
Nyanyian : KJ 363
Nats : “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”[ayat 22]
Nyanyian : KJ 363
Nats : “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”[ayat 22]
Biasanya orang
tua mengingatkan anaknya untuk melakukan nasehat-nasehatnya demi kebaikan masa
depannya. Demikian juga Tuhan mengharapkan agar Firman yang telah diajarkan
dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Yakobus
mengharapkan agar kita lebih cepat mendengar dan lebih lambat berbicara.
Apabila kita banyak berbicara berarti kita menonjolkan diri, pendapat dan
kehendak kita. Sedangkan sebagai pendengar yang baik berarti memberi perhatian
kepada orang yang berbicara kepada kita dan disertai sikap lambat untuk marah
atau cepat bereaksi keras terhadap apa yang didengar. Amarah itu tidak
mengerjakan kebenaran Allah dan akan memutuskan komunikasi dengan orang lain.
Yakobus
menegaskan bahwa Firman Tuhan itu menghidupkan. Karena itu, iman akan hidup
jika disertai perbuatan melakukan Firman Tuhan itu. Sebaliknya, jika orang
mengaku beriman tetapi tidak melakukan FirmanNya, maka imannya itu sebenarnya
mati. Firman Tuhan itu menyejahterakan, menentramkan jiwa, membahagiakan hati,
membangkitkan semangat. Tetapi untuk itu, dalam kita mendengarkannya diperlukan
penghayatan yang sungguh-sungguh dan mendalam, diperlukan keterbukaan hati
untuk diisinya. Jangan memandang siapa yang memberitakannya.
Supaya kita
terdorong untuk melakukan FirmanNya, sekurang-kurangnya kita perlu menemukan 3
hal berikut:
- KasihNya di dalam firmanNya itu,
- Keindahan kehendakNya,
- Manfaat Firman Tuhan itu bagi kita.
Marilah selalu
berusaha menemukan 3 hal itu! Jika bisa menemukannya, kita akan dengan senang
hati melakukan FirmanNya, tidak dengan terpaksa atau berat hati. Marilah kita
menjadi pendengar firman yang baik dan sekaligus sebagai pelaku firman yang
baik dan setia! Dengan demikian, iman kita bukan hanya hidup, tetapi
menghidupkan dan menyejahterakan semua orang. Amin. (Sri)
Firman
Tuhan itu menghidupkan, menyejahterakan, membahagikan dan menyukacitakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar