Jumat, 29 November 2013

Pendengar dan Pelaku



Bacaan : Yakobus 1 : 19 – 27
Nyanyian : KJ 363
Nats : “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku Firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”[ayat 22]
Biasanya orang tua mengingatkan anaknya untuk melakukan nasehat-nasehatnya demi kebaikan masa depannya. Demikian juga Tuhan mengharapkan agar Firman yang telah diajarkan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Yakobus mengharapkan agar kita lebih cepat mendengar dan lebih lambat berbicara. Apabila kita banyak berbicara berarti kita menonjolkan diri, pendapat dan kehendak kita. Sedangkan sebagai pendengar yang baik berarti memberi perhatian kepada orang yang berbicara kepada kita dan disertai sikap lambat untuk marah atau cepat bereaksi keras terhadap apa yang didengar. Amarah itu tidak mengerjakan kebenaran Allah dan akan memutuskan komunikasi dengan orang lain.
Yakobus menegaskan bahwa Firman Tuhan itu menghidupkan. Karena itu, iman akan hidup jika disertai perbuatan melakukan Firman Tuhan itu. Sebaliknya, jika orang mengaku beriman tetapi tidak melakukan FirmanNya, maka imannya itu sebenarnya mati. Firman Tuhan itu menyejahterakan, menentramkan jiwa, membahagiakan hati, membangkitkan semangat. Tetapi untuk itu, dalam kita mendengarkannya diperlukan penghayatan yang sungguh-sungguh dan mendalam, diperlukan keterbukaan hati untuk diisinya. Jangan memandang siapa yang memberitakannya.
Supaya kita terdorong untuk melakukan FirmanNya, sekurang-kurangnya kita perlu menemukan 3 hal berikut:
  •    KasihNya di dalam firmanNya itu,
  •    Keindahan kehendakNya,
  •    Manfaat Firman Tuhan itu bagi kita.
Marilah selalu berusaha menemukan 3 hal itu! Jika bisa menemukannya, kita akan dengan senang hati melakukan FirmanNya, tidak dengan terpaksa atau berat hati. Marilah kita menjadi pendengar firman yang baik dan sekaligus sebagai pelaku firman yang baik dan setia! Dengan demikian, iman kita bukan hanya hidup, tetapi menghidupkan dan menyejahterakan semua orang. Amin. (Sri)
Firman Tuhan itu menghidupkan, menyejahterakan, membahagikan dan menyukacitakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar