Kamis, 05 Juni 2014

Kesaksian Dan Perubahan



Bacaan: Kisah Rasul 22 : 30-23 : 1     |   Pujian: KJ 243 : 1 + 3
Hampir semua orang bila memiliki benda yang diinginkan adalah benda yang baik kualitasnya dan asli (orisinil). Semisal untuk menganti komponen / onderdil motor, mobil, arloji, bahkan benda-benda elektronik pasti memilih yang baik atau yang orosinil. Harapannya benda atau barang tersebut bisa tahan lama, awet dipakai dan tidak mudah rusak lagi.
Demikian juga dengan iman Rasul Paulus yang menggambarkan kemurniannya, sehingga kepala pasukan ingin mengetahui dengan jelas apa yang sedang terjadi dan apa yang telah dituduhkan oleh orang Yahudi kepadanya. Keterusikan kepala pasukan itulah yang membuat tindakannya memanggil Paulus di dalam penjara dan menghadapkannya kepada para Imam Mahkamah Agama. Inilah kesempatan indah bagi Paulus untuk bersaksi di hadapan Mahkamah Agama. Di situlah Paulus menunjukkan citra Allah di dalam Yesus Kristus. Paulus telah membuktikan kemurnian imannya, melaksanakan amanat Agung Yesus Kristus untuk menyampaikan kesukacitaan tentang keselamatan manusia. Paulus memberikan kesaksian tentang dirinya dengan hati nurani yang murni dari Allah Bapa di dalam Yesus Kristus kepada seluruh Imam Mahkamah Agama. Hati nurani merupakan kesadaran batiniah yang bersaksi kepada diri kita mengenai betul atau salahnya tindakan kita. Hati nurani yang murni bisa memberikan keputusan bahwa apakah kita berbuat salah kepada Allah atau kehendakNya.
Pernyataan Rasul Paulus ini (nampaknya menunjukkan kepada hidupnya di hadapan masyarakat) diucapkan dengan sungguh-sungguh. Dia menyatakan bahwa tentang kebenaran dalam mentaati hukum Torat “aku tidak bercacat.” Paulus bahkan percaya bahwa dirinya sedang menanti kehendak Tuhan dengan penganiayaan orang percaya.
Paulus memberitakan perubahan hidup dan sikapnya yang radikal. Yang semula menganiaya Yesus Kristus dan jemaatNya, sekarang menjadi pemberita InjilNya kepada semua orang, supaya mereka yang menjadi percaya menjadi bagian dari jemaatNya. Demikian pula kita, dalam bersaksi kita harus menunjukkan bukti bahwa kita telah berubah dari sikap yang kejam menjadi manis. (PDL)
Kesaksian kita menuntut perubahan sikap hidup kita yang buruk menjadi baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar