Senin, 09 Juni 2014

Tantangan Yang Sebenarnya.



Bacaan: Matius 5 : 38 – 42    |   Pujian: KJ 441
Bagian perikop yang menjadi bacaan kita saat ini termasuk salah satu bagian yang terkenal dari kotbah Tuhan Yesus di bukit. Ini sekaligus juga menjadi bagian yang sulit untuk diterjemahkan, apalagi dilakukan. Bayangkan, sudah ditampar pipi yang sebelah kanan (selain terasa sakit, tentu juga merasa terlecehkan), bukannya diijinkan membalas, tapi kita malah disuruh memberikan pipi yang sebelah kiri. Bukannya menahan baju yang diminta orang lain, namun justru kita diminta untuk memberikan jubah kita. Lalu, bagaimana kita harus menterjemahkannya dalam kehidupan nyata?
Paling tidak, ada dua jenis orang yang ingin memahami bacaan kita hari ini. Jenis yang pertama adalah kelompok orang yang belum apa-apa sudah menganggap bahwa hukum ini mustahil untuk dilakukan. Sedangkan jenis yang kedua adalah sekumpulan orang yang mamahami bahwa betapa pun mustahilnya hukum ini dilakukan, ya harus tetap dilakukan. Sebab, bukankah ini perintah Tuhan sendiri? Lalu kita sendiri, masuk jenis yang mana?
Tidak bisa dipungkiri bahwa hukum “mata ganti mata dan gigi ganti gigi” haruslah dilihat dari konteks keadilan, dan bukan ditujukan sebagai dasar balas dendam pribadi. Celakanya, hal ini justru disalah-artikan oleh para pemimpin agama saat itu. Itulah sebabnya Tuhan Yesus menyempurnakan hukum ini. Sebab sebaik-baiknya hukum mata ganti mata dan gigi ganti gigi dalam konteks keadilan, bagi Tuhan Yesus adalah jauh lebih baik jika seseorang merelakan dirinya bagi orang lain. Sekalipun mungkin itu membuat dirinya menderita. Sebab dengan demikian, kasih itu digenapi sepenuh-penuhnya dan tentu setulus-tulusnya.
Sebab itu, tidak ada cara lain untuk melakukan hukum itu selain terus belajar dan berupaya mengembangkan kasih kita. Sebab tantangan yang sebenarnya dari kasih kita adalah: merelakan diri, bahkan penderitaan kita, untuk orang lain. Bukan hanya untuk mereka yang mengasihi kita, namun juga yang ingin menghancurkan kita. Semoga makin hari, kita makin dimampukan menjawab tantangan itu. Amin. [Cahyo] 
Kasih butuh dikembangkan menjadi makin benar, besar dan nyata.
- See more at: http://www.gkjw.web.id/tantangan-yang-sebenarnya#sthash.9QMIQcmz.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar