Jumat, 11 Januari 2013

Menjamah Yang Terhina


Bacaan : Lukas 5:12 – 16
Pujian : KJ 184 : 1-3
Nats: ”Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku. “Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.!” [Ayat:12c-13]
Pada jaman sekarang, masih cukup banyak orang yang sakit kusta. Mereka rendah diri atau kurang percaya diri, karena orang-orang disekitarnya tidak mau berbicara, bergaul, dan apalagi bersentuhan dengan dirinya.Alasannya, mereka takut ketularan, bahkan ada yang menghakimi, bahwa orang sakit kusta itu akibat dari dosanya, sehingga dihukum oleh Tuhan.
Bacaan kita hari ini juga menceritakan kepada kita, bahwa orang yang sakit kusta tidak boleh bergaul, berbicara dengan orang lain, diasingkan, dan dijauhkan dari lingkungan masyarakat.Mereka dinyatakan sembuh kalau sudah dibawa kepada imam dan imam tersebut menyatakan orang itu dinyatakan sembuh. Ketika orang sakit kusta itu datang kepada Tuhan Yesus dan memohon untuk disembuhkan ada sesuatu yang baru dan sangat berbeda dengan apa yang Yesus lakukan dibandingkan dengan orang banyak memperlakukan orang yang sakit kusta.Tuhan Yesus tidak menolak dan tidak risih, bahkan sebaliknya Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata; “’Aku mau jadilah engkau tahir’ dan seketika itu juga lenyaplah sakit kustanya.”
Bagaimana bapak, ibu, dan saudara ketika ketemu dengan orang sakit kusta, orang terbuang, hina dan terabaikan mohon belas kasihan? Apakah bapak, ibu dan saudara merasa kasihan, atau takut ketularan, atau meninggalkan mereka, dan atau seperti Tuhan Yesus yang lakukan. Tentunya, kita sebagai murid-murid-Nya hendaknya mengikuti yang Tuhan Yesus lakukan:kita mengulurkan tangan, menjamah dan berbuat sesuatu sehingga si kusta, orang hina, orang yang terbuang, dan orang yang terabaikan tidak lagi merasa direndahkan. Kita lebih mudah menyembuhkan orang yang sakit jasmaninya dari pada orang yang sakit rohani dan hatinya. Marilah kita melangkahkan kaki, mengulurkan tangan, menjamah dan berkata:”Engkau saudaraku dan aku mengasihimu.” Aku tahu, jika Tuhan mau maka engkau sembuh. Amin [DG]
“Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar