Bacaan : Markus 1 : 21 – 28
Pujian : KJ 254
Nats: “Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.” [ayat 22]
Pujian : KJ 254
Nats: “Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat.” [ayat 22]
Kalau kita jadi orang Kristen,
jadilah orang Kristen yang benar-benar mengalami dan merasakan kuasa Tuhan
dalam hidup kita,jangan jadi orang Kristen “katanya”.Katanya Pendeta A begini,
katanya Pendeta B begitu dsb,sehingga seolah-olah kita sendiri tidak pernah
mengalami kuasa dan jamahan Tuhan sendiri dalam hidup kita. Setiap ada orang
yang menyaksikan kuasa Tuhan kita cuma bisa bilang “iya sih katanya seperti
itu”,sehingga seolah-olah kuasa Tuhan adalah sesuatu yang mustahil dalam
kehidupan kita. Orang Yahudi takjub ketika TuhanYesus mengajar sebagai orang
yang berkuasa,karena sebelumnya ahli-ahli Taurat tidak seperti itu.
Pengajarannya tidak menunjukkan penghargaannya terhadap orang kecil dan tidak
murni, dipenuhi pamrih kepentingan pribadi.Ajarannya dangkal. Karena menggali
ajarannya, yang penting mendapat hasil.
Sebaliknya ajaran Tuhan Yesus,
sangat menghargai orang yang rendah dan menderita. AjaranNya begitu dalam dan
murni, penuh kerendahan hati, tulus dan tanpa pamrih. Sehingga hati para
pendengarnya benar-benar disentuh, dijamah. Sebagai murid Kristus,biarlah kita
juga memiliki “kuasa” seperti apa yang ditunjukkan TuhanYesus,sehingga kita
tidak jadi orang Kristen yang hanya pandai berkata-kata,tapi tidak ada kuasa
sama sekali dalam perkataan kita.Tetapi bagaimana Caranya? Kita harus
meneladani sikap dan perilaku guru kita, Tuhan Yesus sendiri. Jangan hanya
meniru ucapan-ucapan TuhanYesus,tapikita harus melakukan apa yang diajarkaanNya
dan juga meneladani apa yang dilakukannya. Sehingga kata-kata kita ada
bobotnya. Kata-kata kita harus menghargai semua orang, lebih-lebih orang yang
dipandang rendah oleh orang banyak. Kita harus bersikap rendah hati dan tanpa
pamrih. Kita perlu belajar dengan giat, tekun dan mendalam dari segala
sesuatu.Kita sendiri harus melakukan apa yang kita katakan, sehingga kita tidak
hanya menjadi pendengar tetapi juga menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan.[HB]
“Ketulusan, kemurniandan kerendahan hati membuat perkataan
berkuasa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar