Bacaan : Efesus 2 : 10 – 10
Pujian : KJ 450 : 1
Nats : “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” [ayat 8 - 9]
Pujian : KJ 450 : 1
Nats : “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” [ayat 8 - 9]
Mari melihat sekeliling kita di
mana kita berada sekarang. Mari sebutkan, apa yang bisa kita lihat? Apa yang
tampak di mata kita, terkadang itulah yang menjadi kebanggaan kita. Memiliki
harta benda, mempunyai kekayaan, mempunyai keluarga bahagia, punya kehormatan,
pekerjaan yang baik, kedudukan yang dipandang hebat oleh masyarakat, itulah
milik kita yang kadang membanggakan hati kita. Tetapi benarkah apa yang membuat
kita bersukacita dalam hidup ini adalah milik kita? Benarkah kebanggaan hidup
kita adalah punya kita? Ada kalanya kita merasa bahwa kebahagiaan hidup kita
adalah bagian dari hasil iman percaya kita karena mengikut Kristus… namun
apakah benar bahwa semuanya terjadi karena usaha kita yang berjerih lelah
mengikut Kristus?
Ketika ada rasa sukacita, saat
kita mengalami damai sejahtera, melalui apa yang kita miliki dalam dunia ini,
di sanalah kita mampu menyadari bahwa semuanya berasal dari iman: bahwa Allah
senantiasa memelihara kehidupan kita. Melalui perikop hari ini, kita semakin
menyadari bahwa apa yang ada di dalam kehidupan kita, adalah bagian dari
pemberian Tuhan Allah. Bukan semata-mata jerih lelah kita. Karena kemampuan
kita berjerih lelah juga berasal dari anugerah Allah. Patutkah kita bermegah
diri secara berlebihan dengan apa yang kita miliki, jika semua berasal dari
belas kasihan Tuhan Allah?
Kalau atas rejeki, harta benda,
kecerdasan dan kemampuan kita saja kita tidak patut memegahkan diri, karena itu
semua adalah pemberian Tuhan, apalagi atas keselamatan atau hidup kekal yang
kita dapatkan, kita sama sekali tidak patut bermegah, memegahkan diri.
Keyakinan kita akan keselamatan dan kehidupan kekal itu murni anugerah Tuhan,
pemberianNya, samasekali bukan hasil usaha atau pekerjaan kita. Karena itu yang
sepatutnya kita lakukan adalah semata-mata memegahkan Tuhan karena kasih
karuniaNya itu, bukan memegahkan diri yang hanya sebagai penerima karuniaNya.
[dee]
“Megahkanlah pihak yang memberikan sesuatu kepadamu, jangan
megahkan dirimu!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar