Rabu, 09 Januari 2013

Punya Siapa ?


Bacaan : Efesus 2 : 10 – 10
Pujian : KJ 450 : 1
Nats : “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” [ayat 8 - 9]
Mari melihat sekeliling kita di mana kita berada sekarang. Mari sebutkan, apa yang bisa kita lihat? Apa yang tampak di mata kita, terkadang itulah yang menjadi kebanggaan kita. Memiliki harta benda, mempunyai kekayaan, mempunyai keluarga bahagia, punya kehormatan, pekerjaan yang baik, kedudukan yang dipandang hebat oleh masyarakat, itulah milik kita yang kadang membanggakan hati kita. Tetapi benarkah apa yang membuat kita bersukacita dalam hidup ini adalah milik kita? Benarkah kebanggaan hidup kita adalah punya kita? Ada kalanya kita merasa bahwa kebahagiaan hidup kita adalah bagian dari hasil iman percaya kita karena mengikut Kristus… namun apakah benar bahwa semuanya  terjadi karena usaha kita yang berjerih lelah mengikut Kristus?
Ketika ada rasa sukacita, saat kita mengalami damai sejahtera, melalui apa yang kita miliki dalam dunia ini, di sanalah kita mampu menyadari bahwa semuanya berasal dari iman: bahwa Allah senantiasa memelihara kehidupan kita. Melalui perikop hari ini, kita semakin menyadari bahwa apa yang ada di dalam kehidupan kita, adalah bagian dari pemberian Tuhan Allah. Bukan semata-mata jerih lelah kita. Karena kemampuan kita berjerih lelah juga berasal dari anugerah Allah. Patutkah kita bermegah diri secara berlebihan dengan apa yang kita miliki, jika semua berasal dari belas kasihan Tuhan Allah?
Kalau atas rejeki, harta benda, kecerdasan dan kemampuan kita saja kita tidak patut memegahkan diri, karena itu semua adalah pemberian Tuhan, apalagi atas keselamatan atau hidup kekal yang kita dapatkan, kita sama sekali tidak patut bermegah, memegahkan diri. Keyakinan kita akan keselamatan dan kehidupan kekal itu murni anugerah Tuhan, pemberianNya, samasekali bukan hasil usaha atau pekerjaan kita. Karena itu yang sepatutnya kita lakukan adalah semata-mata memegahkan Tuhan karena kasih karuniaNya itu, bukan memegahkan diri yang hanya sebagai penerima karuniaNya. [dee]
“Megahkanlah pihak yang memberikan sesuatu kepadamu, jangan megahkan dirimu!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar