Bacaan : Matius 25:1-13.
Pujian: KJ 274
Pujian: KJ 274
Pada suatu waktu, kita tentu
pernah merasa lelah dan tidak berdaya, sehingga tidak bisa menyelesaikan
pekerjaan atau tanggung jawab dengan maksimal. Jika demikian situasinya, kita
perlu memikirkan sesuatu yang membuat kita bisa tetap berdaya dan bersemangat
sampai dengan akhir hingga tidak ada sesama yang kita rugikan. Suatu kesadaran
yang perlu muncul adalah upaya persiapan sejak dini dan bersikap antisipatif
terhadap kemungkinan akan terjadi. Kemampuan antisipatif itu berkaitan dengan
pengenalan tentang apa yang kita lakukan.
Sebagaimana makna dari
kedatangan Sang Mempelai yang tidak terduga waktunya, siapapun yang menunggunya
harus siap dengan persediaan minyak yang cukup untuk mengantisipasi situasi
yang tak terduga. Bagaimana caranya? Perlu upaya mencermati dengan dugaan,
perkiraan atau prediksi secara tepat agar yang menjadi harapan bertemu dengan
Sang Mempelai dapat tercapai. Teks ini dapat juga bermakna adanya persiapan
yang holistik, baik secara fisik maupun juga mental. Dengan kecukupan kebutuhan
minyak serta kemampuan berjaga dari godaan rasa kantuk serta antisipatif
terdapat makna melatih diri memahami situasi dan kebutuhan yang ada di
sekeliling. Ketersediaan energi secara fisik dan non fisik atau bendawi berupa
semangat dan tekad yang didukung dengan mengenali siapa yang akan datang
membuat kita semakin antisipatif. Pokok tentang kedatangan berarti menunggu dan
berjaga-jaga.
Dalam kehidupan iman, perlu
disadari tentang keterbatasan manusia yang kemudian dikuatkan oleh Allah
sendiri. Hikmat dari Allah, sekecil apapun adalah lebih besar dari kekuatan
manusia. Artinya perlu ada pemahaman tentang hikmat Allah yang luar biasa
sehingga mampu melakukan hal yang besar dan mampu bertahan hingga akhir. Untuk
menggapai masa depan yang baik, maka persiapan yang bersifat membangun dan
antisipatif perlu dilakukan sejak anak-anak. Kita perlu mengajari anak /
cucu kita untuk memperhitungkan bahaya dan kesulitan, selain hasil dan
kemudahan, yang bisa terjadi ketika hendak melakukan sesuatu. [WK]
Semangat antisipasi bersama-sama dan saling menolong adalah
langkah efektif untuk kesejahteraan.