Jumat, 29 Maret 2013

Brute, Si Pengkhianat



Bacaan : Yohanes 18 : 16 – 30
Pujian : KJ 432
Nats : ”Bukankah engkau juga seorang muridNya?” [ayat 25]

“Et tu, Brute?” adalah kalimat terkenal dalam Bahasa Latin (artinya: Kamu juga Brutus?) yang dipercaya sebagai kalimat terakhir yang diucapkan Caesar, seorang Kaisar besar yang dibunuh di dalam sebuah Sidang Parlemen Romawi. Pengkhianatan dan rencana pembunuhan terhadap Caesar ternyata tidak hanya dilakukan oleh lawan-lawan politiknya dalam Parlemen, namun juga Brutus, seorang yang selama karirnya menjadi teman dekat dan sekutunya. Karena itu kalimat “Et tu, Brute?” menjadi sangat terkenal karena menggambarkan keterkejutan Caesar terhadap pengkhianatan Brutus. Sejak itu, sejarah mencatat Marcus Junius Brutus sebagai salah satu tokoh yang terkenal dengan pengkhianatannya.
Demikian pula ternyata pengkhianatan pernah dilakukan oleh salah seorang murid Tuhan Yesus yang terkenal, Petrus. Di malam sebelum penyaliban, Petrus mengikuti Gurunya yang ditangkap oleh para prajurit dan penjaga Bait Allah sampai ke pelataran Istana Imam Besar tempat di mana Tuhan Yesus diinterogasi oleh Hanas (ayat.15). Lalu, ada beberapa orang yang mengenalinya dan bertanya dengan penuh selidik, “Bukankah engkau juga seorang murid-Nya”? (Ayat.25) Karena ketakutan yang amat sangat, dengan mudah Petrus mengkhianati-Nya dan berkata, “Bukan” (ay.26). Demikianlah Petrus menyangkali Tuhannya sebanyak tiga kali, karena ketakutan dan kepengecutannya.
Pengkhianatan selalu menyakitkan. Saat mengkhianati Gurunya, Petrus-pun menyakiti-Nya. Kita semua tahu pada akhirnya Tuhan Yesus memang memaafkan Petrus karena ia menyadari kesalahannya, namun sejarah tetap mencatat bagaimana ia pernah berkhianat. Ya, sejarah telah mencatat baik Brutus maupun Petrus pernah berkhianat terhadap orang terdekat mereka. Lalu pertanyaan bagi kita hari ini, bagaimana kita ingin sejarah mencatat kita? Apakah kita mau menjadi pengikut-Nya yang setia, atau mau dicatat sebagai pengkhianat? Saat bahaya dan tantangan hidup bertanya, “Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?” Apakah jawab saudara? [Rhe]
“Pengkhianatan apapun alasannya selalu menyakitkan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar