Bacaan : Yohanes 4 : 43 – 54
Nats : Ayat 52-53
Pujian : KJ 383 : 1 – 3
Nats : Ayat 52-53
Pujian : KJ 383 : 1 – 3
Seorang anak remaja, sebut saja
namanya John, kurang lebih berumur 13 tahun. Ia tinggal bersama ibunya,
seorang janda yang sedang sakit parah. Seorang dokter datang ke rumah mereka
untuk memeriksa ibu John. Dokter sangat prihatin melihat keadaan ibu tersebut.
Ia memberi resep dan meminta kepada John untuk segera membeli obat ke rumah
sakit terdekat. John segera ke rumah sakit dengan berjalan cepat supaya segera
mendapatkan obat untuk ibunya. Ia sampai di rumah sakit dan membayar untuk
mendapat obat. Karena tergesa-gesa John mengambil obat yang salah dan pulang
dengan berlari cepat. Di tengah jalan ia tersandung dan jatuh dan botol obat
itupun pecah. John sedih dan menangis karena melakukan kesalahan. Ia segera
mengambil keputusan kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan obat yang
dibutuhkan ibunya. Di rumah sakit dokter, suster dan para pegawai lainnya
sangat panik ketika tahu bahwa anak kecil itu salah mengambil obat. Mereka
tahu, apabila obat itu diminumkan pada ibunya akan berakibat fatal. Mereka
semua mengambil keputusan berdoa mohon pertolongan Tuhan supaya tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka berdoa pada pukul satu siang.
Setelah itu mereka terkejut
karena tiba-tiba John dengan menangis menyampaikan apa yang baru saja terjadi.
Dokter bertanya kepada John “Pukul berapa kamu jatuh dan botol obatmu pecah?”,
jawabnya “Padi siang kurang lebih pukul satu siang.” Kata dokter : “Puji Tuhan,
karena pada pukul satu siang Tuhan sudah memberikan mijizat kepada kita.”
Kurang lebih 2000 tahun yang lalu Tuhan Yesus sanggup menyembuhkan anak pegawai
istana dan mujizat itupun terjadi saat itu. “ia bertanya kepada mereka pukul
berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: “Kemarin siang pukul satu demamnya
hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata
kepadanya: “Anakmu hidup.” Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya.”
(ayat 52-53) Yesus sanggup menyembuhkan sakit penyakit siapapun juga dan
mujizat tetap ada dari dahulu sampai saat ini. Tuhan pun bisa mengadakan
mujizat walau sepertinya Dia jauh. Amin. [DG]
“Dia dekat meskipun rasanya Dia tidak hadir. Dia memperhatikan
walaupun sepertinya Dia tidak melihat. Dia terus bekerja sekalipun tampaknya
Dia diam.”
(G. Campbell Morgan)
(G. Campbell Morgan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar