Bacaan : Yesaya 50 : 4 – 9
Pujian : KJ 38
Nats : “Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.” [Ayat 7]
Pujian : KJ 38
Nats : “Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.” [Ayat 7]
Bacaan kita ini
merupakan nyanyian hamba Tuhan. Di sini hamba Tuhan ini menempatkan dirinya
sebagai seorang murid. Dia mendengarkan Sang Guru. Dia tidak memberontak. Dia
tidak menoleh ke belakang. Dia fokus pada ajaran Sang Guru dan mengarahkan
pandangan dan langkahnya ke depan. Karena itu Sang Guru, Tuhan Allah, selalu
menolong dia.
Ada 2 hal yang sangat menarik disini:
Ada 2 hal yang sangat menarik disini:
1.
Kalau Tuhan Allah
menolong, itu bukan berarti hamba Tuhan itu bebas dari penderitaan.
Tetapi dia teguh, kuat menanggung penderitaannya, sekalipun punggung dan
pipinya dipukul serta janggutnya dicabuti.
2.
Pertolongan Tuhan
Allah itu nyata dalam sikapnya yang tidak berbuat noda, tidak mendapat noda;
tidak merasa malu, tidak mendapat malu. Artinya sekalipun menderita tetap
sanggup bertahan dalam kebenaran; sanggup dipermalukan.
Kita semua adalah hamba Tuhan, sebab kita
semua dikehendaki untuk melakukan pekerjaanNya dengan mentaati perintahNya.
Tetapi kita juga adalah murid Tuhan. Sebagai murid Tuhan, kita harus selalu
mendengarkan ajaran Sang Guru kita. Kita harus fokus ke depan, artinya terus
mengembangkan diri. Kita harus terus mengembangkan dan meneguhkan iman dan
spiritualitas (kerohanian) kita. Dengan itu Tuhan Allah menolong kita. Dengan
begitu, sebagai hamba Tuhan yang adalah muridNya, kita akan tetap teguh, kuat
dan sanggup menanggung segala penderitaan. Sebagai hamba yang taat dan murid
yang menurut, kita akan tetap teguh berpegang pada kebenaran tanpa merasa malu
dalam menghadapi segala pencobaan dan penderitaan.
Mari kita terus
belajar menjadi hamba yang taat dan murid yang mendengarkan Dia dan terus
mengembangkan spiritualitas kita. Mari menjadi hamba yang taat dan murid yang
menurut di manapun kita berada: di masyarakat, di tempat kerja / studi, di gereja
dll. Tuhan Allah pasti menolong kita. Amin. [ST]
“Kekuatan memikul salib lebih baik dari pada kebebasan dari memikul salib”
“Kekuatan memikul salib lebih baik dari pada kebebasan dari memikul salib”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar