Bacaan : Roma 5 : 12 – 21
Nyanyian : KJ 167 : 11,12
Nats : “Jadi sama seperti oleh ketidaktaan satu orang, semua orang telah menjadi berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua menjadi benar…” [ayat 19]
Nyanyian : KJ 167 : 11,12
Nats : “Jadi sama seperti oleh ketidaktaan satu orang, semua orang telah menjadi berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua menjadi benar…” [ayat 19]
Seorang teman lulusan AKABRI
pernah bercerita bagaimana rasa tanggungjawab dan kebersamaan dibentuk di
sekolah militer tersebut. Salah satu caranya adalah membentuk tim secara
berkelompok yang terdiri atas beberapa orang taruna AKABRI. Segala sesuatunya dikerjakan
bersama-sama. Apabila ada satu kesalahan yang diperbuat oleh salah satu
anggota, maka kesalahan itu dipikul bersama, dan hukuman akan ditanggung
bersama. Oleh karenanya mereka saling menjaga satu sama lainnya agar tidak
pernah terjadi kesalahan. Agarhukuman tidak perlu mereka jalani bersama-sama.
Adam jatuh kedalam dosa karena
ketidaktaatan akan perintah Tuhan. Ini terjadi dan berakibat pada semua
keturunan manusia menerima dosa kutukan. Tak ada lagi yang benar dihadapan
Allah. Tak ada lagi jalan untuk memulihkan kebenaran manusia. Semua harus
berhadapan dengan hukuman atas ketidaktaatan tersebut, yakni hukuman maut.
Sesuatu yang sungguh sangat mengerikan bagi kehidupan manusia. Namun Tuhan
terus berkarya secara agung dalam kehidupan manusia. Dia memberikan diriNya
untuk terlibat secara khusus membereskan dosa manusia. Kehadiran Kristus
kedunia ini dengan segala ketaatanNya dalam mengemban amanat agung menjadikan
sebuah babak baru kehidupan umat manusia. Segalanya menjadi baru. Dan ini
memulihkan semua hubungan yang indah antara manusia dan Sang Pencipta. Maka
ketika dulu karena dosa Adam, kita menjadi umat yang berada didalam kegelapan.
Namun sekarang semuanya telah dihapuskan ketika Kristus dengan segala
ketaatanNya menyelamatkan manusia. Dengan segala ketaatan itupulalah Dia
membangun kehidupan baru yang mesra antara umat manusia dengan Tuhan. Sekarang
nyata sudah, bahwa ketaatan Kristus itu membawa berkat bagi kita. Mari selalu
menghayati dan merasakan kasihNya yang mesra ini dalam hidup kita setiap hari.
Dengan begitu kita akan hidup dalam ketaatan dengan sukarela, bukan terpaksa
taat. Ketaatan yang demikian akan mendatangkan berkat bagi kita dan bagi banyak
orang. [Oka]
“Ketaatan yang sukarela menjadi kunci berkat bagi semuanya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar