Bacaan : Matius 18 : 21 – 35
Pujian : KJ 183
Nats : ”Bukan! Aku berkata kepadamu: “Bukan tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”[ayat 22]
Pujian : KJ 183
Nats : ”Bukan! Aku berkata kepadamu: “Bukan tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”[ayat 22]
Setelah melalui perang mulut
dan sedikit “kontak fisik” karena berebut mainan, Niel dan Dira saudara
sepupunya yang hampir sebaya akhirnya menangis keras-keras. Dira menangis
histeris sambil mengadukan Niel pada Ibunya, sedang Niel menghambur dipelukan saya
dengan bercucur air mata. Beberapa menit mereka menangis bersama, setelah
tangisnya reda mereka berdua kami dorong untuk berjabat tangan dan saling
meminta maaf. Agak alot awalnya, masih ada dengus kesal dan mulut keduanya
masih mecucu karena mangkel. Tapi, tak ada setengah jam mereka berdua sudah
tertawa bersama, berangkulan sambil bernyanyi dan bahkan sama-sama nyaris
ketiduran saat menonton Film berdua. Ahh…mudahnya pengampunan bagi Dira dan
Niel…
Namun untuk Petrus, pengampunan
tidak semudah itu. Karenya ia bertanya secara khusus kepada Tuhan Yesus tentang
pengampunan (ay.21). Dalam ayat ini Petrus terkesan menetapkan standar maksimal
menurutnya sendiri yaitu sebanyak tujuh kali. Namun, jawab Yesus mencengangkan!
Ia berkata, “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan tujuh kali melainkan tujuh
puluh tujuh kali tujuh kali” (ay.22). Frase “tujuh puluh kali tujuh kali” ini
memang diartikan dengan berbagai macam: ada yang berpendapat itu berarti 70 x 7
x 7. Ada pula anggapan bahwa sebenarnya kita harus mengampuni sebanyak 70 x 77
(pangkat tujuh). Tapi apapun itu, sebenarnya Tuhan Yesus ingin menunjukkan
bahwa pengampunan harus diberikan tanpa batas!
Memang mengampuni itu bukan
masalah mudah. Namun saat menyimpan dendam dan amarah terhadap sesama cobalah
ingat bagaimana kita berdoa Bapa Kami: “…dan ampunilah kami akan kesalahan
kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” (ay12).
Penggalan doa yang sering kita naikkan itu menunjukkan bahwa pengampunan Tuhan
pada ktia diberikan beriringan dengan pengampunan yang kita berikan pada orang
lain. Hhhmmm…sekali-kali mungkin kita perlu belajar dari anak-anak seperti Niel
dan Dira, mengampuni itu mudah. (Rhe)
“Kasih adalah suatu tindakan pengampunan tanpa akhir” (Jean Vanier)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar